Janet Yellen Sebut Pemerintah Federal Tidak akan Beri Dana Talangan Bagi Silicon Valley Bank
pada tanggal
13 Maret 2023
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Menteri Keuangan Amerika Janet Yellen hari Minggu (12/3) menegaskan pemerintah federal tidak akan memberikan dana talangan bagi Silicon Valley Bank, tetapi akan bekerja untuk membantu para deposan atau nasabah yang khawatir dengan uang mereka.
Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) menyediakan penjaminan hingga US$250.000, tetapi banyak perusahaan dan orang kaya Amerika yang menjadi nasabah bank itu memiliki jumlah uang yang jauh lebih besar di rekening mereka. Silicon Valley Bank dikenal karena hubungannya dengan perusahaan-perusahaan rintisan teknologi dan modal ventura.
Yellen, dalam wawancara di program “Face the Nation” di stasiun televisi CBS, memberikan sedikit rincian tentang langkah pemerintah selanjutnya. Tetapi ia menggarisbawahi bahwa situasinya jauh berbeda dengan krisis keuangan hampir 15 tahun lalu yang berujung pada “bailout” atau pemberian dana talangan untuk melindungi industri perbankan.
“Kami tidak akan melakukan hal itu lagi. Tapi kami prihatin dengan para deposan, dan kami fokus untuk memenuhi kebutuhan mereka,” tegas Yellen.
Dengan guncangan di Wall Street pekan lalu, Yellen berupaya meyakinkan warga Amerika bahwa tidak akan ada efek domino setelah kebangkrutan Silicon Valley Bank itu.
“Sistem perbankan Amerika benar-benar aman dan dikapitalisasi dengan baik,” ujarnya seraya menegaskan “(sistem) ini tangguh!”
Mengapa Silicon Valley Bank Bankrut?
Silicon Valley Bank adalah bank terbesar ke-16 di Amerika. Kebangkrutan bank itu merupakan kegagalan bank terbesar kedua dalam sejarah Amerika setelah ambruknya Washington Mutual pada tahun 2008. Silicon Valley Bank melayani sebagian besar pekerja teknologi dan perusahaan-perusahaan yang didukung modal ventura, termasuk beberapa merek industri yang paling terkenal di dunia.
Silicon Valley Bank mulai mengalami kebangkrutan ketika para nasabahnya, yang sebagian besar adalah perusahaan-perusahaan teknologi yang membutuhkan uang tunai ketika berjuang mendapatkan pembiayaan, mulai menarik simpanan mereka. Untuk menutupi kerugian akibat penarikan itu, bank tersebut harus menjual obligasinya. Hal ini menyebabkan kegagalan terbesar lembaga keuangan Amerika itu sejak puncak krisis keuangan.
Yellen menggambarkan kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat yang sudah terjadi beberapa kali umtuk meredam inflasi sebagai masalah utama Silicon Valley Bank. Kebanyakan nilai aset-aset bank itu, seperti obligasi atau efek beragunan hipotek, berkurang dan hilang seiring dengan kenaikan tingkat suku bunga.
Yellen mengatakan, “Masalah dengan sektor teknologi bukan inti utama masalah bank ini.” Ia berharap pihak regulator mempertimbangkan “serangkaian opsi yang tersedia,” termasuk akuisisi Silicon Valley Bank dengan institusi lain. Sejauh ini belum ada pembeli yang menawarkan diri.
Pemerintah Diminta Fasilitasi Akuisisi
Wakil Presiden U.S. Chamber of Commerce’s Center for Capital Markets Competitiveness Tom Quaadman, dalam sebuah pernyataan mengatakan, “Kami menyerukan pemerintah untuk memfasilitasi akuisisi cepat, memberi jaminan kepada semua deposan untuk mengakses uang tunai mereka.”
Pihak berwenang membekukan aset bank itu Jumat lalu (10/3). Deposit yang diasuransikan oleh pemerintah federal diperkirakan akan tersedia dan dapat diakses mulai Senin pagi (13/3).
“Sepanjang akhir pekan ini saya telah bekerja dengan para regulator perbankan untuk merancang kebijakan yang tepat guna mengatasi situasi ini,” ujar Yellen. Tetapi menambahkan bahwa “belum dapat benar-benar memberikan rincian lebih jauh pada saat ini.”
DPR Serukan Campur Tangan Pemerintah
Ketua DPR Kevin McCarthy, yang juga anggota Partai Republik dari negara bagian California, mengatakan dalam program “Sunday Morning Futures” di Fox News Channel bahwa ia berharap pemerintah akan mengumumkan langkah-langkah selanjutnya selambat-lambatnya hari Minggu. “Mereka memiliki berbagai piranti untuk mengatasi situasi saat ini. Mereka tahu betapa seriusnya masalah ini dan sedang berupaya mencapai sesuatu untuk diumumkan sebelum pasar buka.”
McCarthy juga menyampaikan harapan agar ada yang membeli Silicon Valley Bank. “Saya pikir ini akan menjadi jalan keluar terbaik untuk bergerak maju, mendinginkan pasar, dan membuat orang-orang memahami bahwa kita dapat maju dengan cara yang benar,” ujarnya.
Dalam wawancara dengan “This Week” di stasiun televisi ABC News, Senator Partai Demokrat dari negara bagian Virginia, Mark Warner, mengatkaan ia khawatir kebangkrutan Silicon Valley Bank akan mendorong orang-orang yang gelisah untuk mengalihkan uang mereka dari bank-bank regional ke institusi lain yang lebih besar.” “Kami tidak ingin ada konsolidasi lebih lanjut,” tambahnya.
Warner menyarankan “moral hazzard” untuk mengganti uang deposan yang melebihi batas US$250.000, dan mengatakan akuisisi adalah langkah terbaik berikutnya. “Saya lebih optimis pagi ini dibanding kemarin sore. Tetapi sekali lagi, kita akan mengetahui hasilnya selama sisa hari ini… Apa yang harus kita fokuskan saat ini adalah bagaimana memastikan tidak ada efek dominonya.”
Biden Bicara dengan Newsom
Presiden Joe Biden dan Gubernur California Gavin Newsom pada hari Sabtu (11/3) berbicara tentang “upaya mengatasi situasi” itu, meskipun Gedung Putih tidak memberi rincian lain tentang langkah selanjutnya.
Newsom mengatakan tujuan utamanya saat ini adalah untuk “menstabilkan situasi secepat mungkin guna melindungi pekerjaan, mata pencaharian masyarakat, dan seluruh ekosistem inovasi yang telah berfungsi sebagai pendukung perekonomian kita.” (VOA)