Kunjungi Filipina, Anwar Ibrahim Sebut ASEAN Harus Lebih Keras Selesaikan Krisis Myanmar
pada tanggal
03 Maret 2023
MANILA, LELEMUKU.COM - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan, dalam kunjungan ke Filipina bahwa Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) harus membuktikan bahwa mereka “relevan” dalam membantu memecahkan krisis di Myanmar.
Dalam wawancara yang direkam dengan saluran berita Filipina, ANC, yang disiarkan, Jumat, 3 Maret 2023, Anwar mengatakan ASEAN, yang memimpin upaya-upaya diplomatik untuk membawa perdamaian, perlu lebih tegas dan memperhatikan bahwa negaranya sedang menanggung 200.000 pengungsi dari Myanmar.
“Kita tidak hanya melihat ini sebagai murni masalah internal, jadi saya mengimbau kepada teman-teman di ASEAN untuk mengatakan, ayo kita harus lebih tegas,” kata Anwar. "Jika perlu libatkan angkatan bersenjata negeri ini karena kadang-kadang junta militer tidak memahami narasi sipil.”
Myanmar dilanda kekacauan sosial, politik, dan ekonomi sejak militernya menggulingkan pemerintah terpilih pada 2021.
Kelompok-kelompok HAM dan PBB telah menuduh militer Myanmar melakukan kekejian sebagai bagian dari tindakan keras terhadap lawan-lawannya. Juta melabeli para oposisi sebagai “teroris” yang berusaha menghancurkan negara.
"Kekejaman itu, kita tidak bisa memaafkan," kata Anwar. "Kita harus menemukan solusi damai yang sulit. Kita telah mencoba semuanya. ASEAN harus membuktikannya relevan dan mampu meringankan beberapa masalah."
Beberapa anggota ASEAN, yang memiliki prinsip lama untuk tidak mencampuri urusan kedaulatan anggotanya, semakin frustasi atas kegagalan junta untuk menghormati rencana perdamaian yang disepakati dengan para jenderal tak lama setelah kudeta.
Meskipun 10 anggota blok melarang para jenderal Myanmar hadir dalam pertemuan-pertemuan tingkat tinggi, Malaysia, pengkritik vokal junta, telah menyerukan tindakan yang lebih keras. Para penguasa militer Myanmar telah bereaksi dengan amarah pada apa yang mereka sebut dengan campur tangan para anggota ASEAN. (Tempo)