Lakukan Studi Tiru, kota Ambon Target Stunting Sembilan Persen
pada tanggal
22 Maret 2023
SUMEDANG, LELEMUKU.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, melakukan Studi Tiru upaya penurunan stunting di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, selama dua hari terhitung sejak Senin (20/3) hingga Selasa (21/3/23).
Studi Tiru hari pertama atau Senin (20/3) dilakukan dilakukan delegasi Kota Ambon, tepatnya di Posyando-Posyandu yang ada di Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang.
Delegasi Pemerintah Kota Ambon yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting itu, terdiri dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
OPD dimaksud yakni Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB),Bappeda Litbang,Dinas Kesehatan, para Camat,Kades/Raja dan Lurah, kemudian pengurusTP-PKK Kota Ambon.
Sementara untuk agenda kedua pada Selasa (21/3), seluruh rombongan dipimpin Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse melakukan kunjungan di Gedung Negara Pemerintah Kabupaten Sumedang.
Saat di Gedung Negara, Sekkot Ambon dan seluruh rombongan disambut hangat oleh Bupati Sumedang, Doni Ahmad Munir.
Sekkot dalam sambutannya mengatakan, setelah mendapat banyak pelajaran, pengalaman serta ilmu dari Sumedang, semoga angka stunting di Kota Ambon dapat ditekan hingga ke angka sembilan atau 10 persen.
“Dengan berbagai ilmu yang kita dapat di Sumedang ini, semoga saja bisa diimplementasikan untuk menekan angka stunting Kota Ambon, dari 21 persen bisa turun hingga ke sembilan atau 10 persen,”katanya.
Kesuksesan penanganan stunting di Kabupaten Sumedang, lanjut Sekkot, menjadi alasan utama pihaknya melakukan studi tiru wilayah Provinsi Jawa Barat itu.
“Stunting di Sumedang dapat ditekan signifikan dalam kurun waktu kurang dari lima tahun, yakni dari 32,2 persen di tahun 2018 menjadi 8,2 di tahun 2022. Makanya kita lakukan studi tiru disini,”kata Sekkot.
Menurut Sekkot, kunjungan ke Sumedang adalah terkait dengan penanganan stunting sebagaimana yang telah menjadi rujukan pemerintah pusat.
“Rujukan Pemerintah Pusat bahwa, Kabupaten Sumedang merupakan yang terbaik dalam penanganan stunting, makanya berdasarkan arahan dan petunjuk Pj Walikota Ambon, kita melakukan Studi Tiru di sini,”terangnya.
Kunjungan-kunjungan selama beberapa hari di kecamatan yang ada di Sumedang, telah memberikan banyak pelajaran.
“Termasuk yang kita lihat adalah, semua penanganan KTU menggunakan aplikasi,”ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, Pemkot Ambon juga telah dihibahkan beberapa aplikasi dari Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk penanganan stunting, salah satunya aplikasi e-Simpati (Sistem Penerapan Stunting).
“Dan hari ini juga kita melakukan MoU hibah aplikasi itu. Dengan adanya kerjasama dengan Pemda Sumedang ini diharapkan, dapat menurunkan angka stunting di Kota Ambon,”harap Sekkot.
Sekkot pun berharap, kepada seluruh delegasi Pemkot Ambon yang datang ke Sumedang, agar serius dan benar-benar memahami apa yang telah dipelajari.
“Saya harap, semua ilmu yang didapat dari Sumedang ini bisa dipahami dan diimplementasikan. Jangan anggap datang kesini sebagai jalan-jalan. Nanti setelah balik ke Ambon, akan kita evaluasi,”tandasnya.
Sementara itu, Pj.Ketua TP-PKK Kota Ambon, Lisa Wattimena mengatakan, maksud dari Kunker yang dilakukan delegasi Kota Ambon,tepatnya di Kecamatan Rancakalong dan Posyandu di lingkup kecamatan itu, adalah untuk studi tiru berkenaan dengan upaya penanganan Stunting.
Wattimena menjelaskan, alasan dipilihnya kabupaten Sumedang sebagai lokasi adalah karena Sumedang merupakan daerah terbaik dalam program penurunan Stunting di Indonesia dengan penerapan aplikasi e-Simpati (Sistem Pencegahan Stunting). (DiskomfinfoAmbon)