Rakyat Filipina Gelar Protes Menentang Modernisasi Kendaraan Angkutan Umum
pada tanggal
06 Maret 2023
MANILA, LELEMUKU.COM - Organisasi-organisasi transportasi Filipina melancarkan aksi mogok nasional, Senin (6/3), untuk memprotes program pemerintah yang dikhawatirkan akan menghapus keberadaan jeepney – truk penumpang yang menjadi moda transportasi umum paling populer di Filipina -- dan kendaraan-kendaraan angkutan umum tua lainnya.
Namun, para pejabat telah bersiap dengan berbagai kemungkinan, termasuk pengerahan kendaraan pemerintah untuk mengangkut para penumpang yang telantar. Organisasi-organisasi lain menolak untuk bergabung dengan pemogokan selama seminggu ini, yang kemungkinan dapat menelantarkan lebih dari 40.000 penumpang jeepney dan kendaraan-kendaraan tua lain, seperti van, dari jalan-jalan di kota metropolitan Manila saja.
Para pengemudi dan pendukung mereka yang berunjuk rasa mengadakan rapat umum yang bising di Quezon, kawasan pinggiran ibu kota, dan kemudian melanjutkan konvoi ke kantor manajemen transportasi pemerintah untuk menegaskan protes mereka.
“Kami mengimbau masyarakat untuk mendukung pemogokan transportasi dengan cara apa pun yang memungkinkan,” kata Renato Reyes dari aliansi politik sayap kiri Bayan, yang mendukung pemogokan tersebut. “Ketidaknyamanan penghentian transportasi bersifat sementara, tetapi hilangnya mata pencaharian pengemudi dan operator akan bersifat jangka panjang.”
Menteri Transportasi Jaime Bautista mengatakan tidak ada gangguan transportasi besar yang terpantau. Para pejabat lain mengatakan kendaraan-kendaraan pemerintah dikerahkan untuk mengangkut para penumpang di beberapa daerah tetapi tidak segera memberikan rincian lebih lanjut.
Lalu lintas jam sibuk pagi hari padat seperti biasa di jalan-jalan utama di Manila dan kota-kota terdekat.
Bautista memperingatkan bahwa para pengemudi yang memprotes dengan menggunakan kekerasan dan paksaan untuk menghentikan kendaraan-kendaraan penumpang yang tidak ikut mogok akan menghadapi tuntutan pidana.
Program modernisasi transportasi pemerintah, yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2017, bertujuan untuk mengganti jeepney dan van penumpang yang bobrok dan berbahaya dengan kendaraan modern, yang memiliki fitur keselamatan dan sesuai dengan standar emisi karbon.
Para penentang mengatakan sebagian besar pengemudi yang miskin tidak mampu membeli jeepney baru bahkan dengan bantuan keuangan pemerintah yang dijanjikan.
Yang lain mengatakan program itu akan berarti matinya jeepney yang dihias dengan mencolok dan berwarna cerah, yang telah dianggap sebagai "Raja Jalan" Manila dan ikon budaya Filipina. (VOA)