Senat Prancis Loloskan Skema Pensiun Emmanuel Macron
pada tanggal
12 Maret 2023
PARIS, LELEMUKU.COM - Senat Prancis pada Sabtu malam, 11 Maret 2023, mengadopsi rencana reformasi pensiun Presiden Emmanuel Macron. Unjuk rasa hari ketujuh yang menolak aturan itu tidak sebesar yang diperkirakan pihak berwenang.
Sebanyak 195 anggota majelis tinggi Parlemen Prancis menyetujui draf skema reformasi pensiun itu. Sementara 112 orang menentangnya. Isi peraturan itu intinya menambah usia pensiun selama dua tahun, dari 62 menjadi 64.
"Setelah ratusan jam berdiskusi, Senat mengadopsi rencana reformasi pensiun. Ini adalah langkah kunci untuk mewujudkan reformasi yang akan menjamin masa depan sistem pensiun kita," tulis Perdana Menteri Elisabeth Borne di Twitter.
Dia menambahkan akan berkomitmen penuh untuk memastikan teks tersebut akan diadopsi secara definitif dalam beberapa hari mendatang.
Setelah Senat mengadopsinya, RUU tersebut akan ditinjau oleh komite gabungan anggota parlemen di majelis rendah dan tinggi, yang diperkirakan berlangsung Rabu mendatang.
Jika komite menyetujui sebuah teks, pemungutan suara terakhir di kedua kamar kemungkinan akan dilakukan pada Kamis 16 Maret 2023. Akan tetapi hasilnya masih belum pasti di majelis rendah atau yang disebut Majelis Nasional, di mana partai Macron membutuhkan suara sekutu untuk mendapatkan mayoritas.
Jika pemerintah khawatir tidak akan memiliki cukup suara di majelis rendah, masih mungkin untuk mendorong teks tersebut tanpa pemungutan suara parlemen, melalui apa yang disebut prosedur 49:3.
Unjuk rasa serta pemogokan bergilir untuk menolak peraturan pensiun itu telah berdampak pada kilang, transportasi umum dan pengumpulan sampah. Massa ingin pemerintah menarik program itu. Menurut Paris, undang-undang itu penting untuk memastikan sistem pensiun tidak kehabisan uang.
Menurut angka dari Kementerian Dalam Negeri Prancis, 368 ribu demonstran berdatangan dari berbagai kota pada Sabtu, 11 Maret 2023. Pihak berwenang memperkirakan ada sekitar 1 juta orang ambil bagian.
Seperti protes sebelumnya, unjuk rasa pada Sabtu, 11 Maret 2023, tidak terjadi bentrokan besar dengan polisi. Pada Selasa, 1,28 juta orang turun ke jalan, angka tertinggi sejak dimulainya gerakan protes.
Dalam pernyataan bersama, serikat pekerja Prancis meminta pemerintah untuk menyelenggarakan konsultasi warga sesegera mungkin. Serikat pekerja berencana terus menekan dan terus membuktikan kalau sebagian besar warga Prancis bertekad menolak RUU yang diusulkan.(Tempo)