TNI AU Rencanakan Pembaruan Teknologi Radar Militer
pada tanggal
20 Maret 2023
JAKARTA, LELEMUKU.OM - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) berencana memperkuat pertahanan udara di langit Nusantara. Salah satunya, TNI AU berencana mengganti radar-radar tua yang masih beroperasi hingga saat ini.
Baca Juga
Fadjar mengatakan pemutakhiran tersebut akan diterapkan di sejumlah markas Satuan Radar (Satrad) di Indonesia. Salah satunya, ia menyebut pemutakhiran akan dilakukan di markas Satrad 226 Buraen, Nusa Tenggara Timur.
"Sementara yang lain-lain kondisi masih prima, jadi nanti alutsistanya saja yang diganti," ujar dia.
"Kita akan terus mengamankan, mengawasi wilayah udara khususnya di wilayah selatan Indonesia ini yang berbatasan langsung dengan negara tetangga," ujar dia.
Teknologi radar yang digunakan pada Satrad 226 Buraen tersebut merupakan Radar Thomson TRS 2215 R buatan pabrik Thomson Prancis 1980. Sementara itu, Satrad 226 Buraen mulai mengoperasikan Radar Thomson TRS 2215 R tersebut pada tahun 1982.
Radar Thomson TRS 2215 R merupakan radar early warning (EW) sekaligus radar ground control interception (GCI). Artinya, radar tersebut dapat memetakan lokasi pesawat tempur dengan mengarahkan secara langsung ke sasaran.
Radar tersebut merupakan radar yang mampu bergerak secara mobile. Jadi, radar tersebut dapat beroperasi secara berpindah-pindah jika diperlukan berkata ada roda penggerak di bawah badan radar tersebut. (Tempo)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.