Anak-anak Ukraina Kembali ke Rumah setelah Dideportasi
pada tanggal
10 April 2023
KYIV, LELEMUKU.COM - Lebih dari 30 anak akhirnya dipersatukan kembali dengan keluarga mereka di Ukraina pada akhir pekan ini setelah operasi panjang untuk membawa mereka pulang dari Rusia atau Krimea yang diduduki Rusia. Anak-anak tersebut diambil dari daerah-daerah yang diduduki pasukan Rusia.
Para ibu memeluk putra dan putrinya saat mereka melintasi perbatasan Belarus menuju ke Ukraina pada Jumat (7/4) setelah misi penyelamatan kompleks yang melintasi empat negara.
Dasha Rakk, seorang gadis berusia 13 tahun, mengatakan dia dan saudara kembarnya sepakat meninggalkan Kota Kherson yang diduduki Rusia pada tahun lalu akibat perang dan memiliih pergi ke kamp liburan di Krimea selama beberapa minggu. Namun, begitu sampai di Krimea, pejabat Rusia mengatakan anak-anak itu akan tinggal lebih lama.
"Mereka mengatakan kami akan diadopsi, bahwa kami akan mendapatkan wali," katanya. "Ketika mereka pertama kali memberi tahu kami bahwa kami akan tinggal lebih lama, kami semua mulai menangis."
Ibu Dasha, Natalia, mengatakan dia telah melakukan perjalanan dari Ukraina ke Krimea melalui Polandia, Belarusia, dan Moskow untuk menjemput putrinya. Rusia telah menduduki Semenanjung Krimea Ukraina sejak 2014.
"Itu sangat sulit tetapi kami terus berjalan, kami tidak tidur di malam hari, kami tidur sambil duduk," katanya menggambarkan perjalanannya ke kamp.
"Sungguh memilukan melihat anak-anak yang tertinggal menangis di balik pagar," tukasnya.
Kyiv memperkirakan hampir 19.500 anak dibawa pergi ke Rusia atau Krimea yang diduduki Rusia sejak Moskow menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu. Aksi Moskow itu dikecam sebagai deportasi ilegal.
Moskow, yang menguasai bagian timur dan selatan Ukraina, menyangkal tuduhan menculik anak-anak. Kremlin berdalih anak-anak itu dipindahkan demi keselamatan mereka sendiri.
"Sekarang misi penyelamatan kelima hampir selesai. (Misi ini) sangat istimewa mengingat jumlah anak yang berhasil kami kembalikan dan juga karena kerumitannya," kata Mykola Kuleba, pendiri organisasi kemanusiaan Save Ukraine yang membantu mengatur misi penyelamatan.
Kuleba mengatakan pada Sabtu (8/4) bahwa semua 31 anak yang dibawa pulang mengatakan tidak ada seorang pun di Rusia yang berusaha menemukan orang tua mereka.
“Ada anak-anak yang berpindah lokasi lima kali dalam lima bulan, beberapa anak mengatakan bahwa mereka hidup dengan tikus dan kecoak,” katanya. Anak-anak itu dibawa ke tempat yang disebut orang Rusia tinggal di kamp musim panas di wilayah pendudukan Kharkiv dan wilayah Kherson di Ukraina, kata Kuleba.
Kementerian Luar Negeri Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Tiga anak - dua laki-laki dan satu perempuan - hadir pada pengarahan media di Kyiv. Save Ukraine mengatakan mereka dipulangkan pada misi sebelumnya pada bulan lalu yang mengembalikan total 18 anak.
"Kami diperlakukan seperti binatang. Kami dikurung di gedung terpisah," kata Vitaly, anak asal wilayah Kherson yang usianya tidak jelas. Dia menambahkan bahwa mereka diberi tahu bahwa orang tua mereka tidak lagi menginginkan mereka.
Pengadilan Kriminal Internasional bulan lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan komisaris hak anak Rusia, Maria Lvova-Belova, menuduh mereka menculik anak-anak dari Ukraina. (VOA)