-->

Kami sangat menghargai kehadiran Anda di sini. 🙏

Dukung kinerja jurnalisme kami dengan berdonasi agar kami bisa terus menyajikan berita berkualitas untuk Anda. 🚀

Dukung Kami

Anda tidak aktif selama 10 menit!

Halaman akan berpindah ke artikel berikutnya dalam 5 detik. Klik atau sentuh layar untuk membatalkan.

Minggu, 6 April 2025
11:53:49 pagi

Anwar Ibrahim Malaysia Siap Berunding dengan Beijing soal Sengketa Laut Cina Selatan


KUALA LUMPUR, LELEMUKU.COM - Perdana Menteri Anwar Ibrahim menyatakan Malaysia siap untuk bernegosiasi dengan Cina atas sengketa Laut Cina Selatan. Masalah ini sebelumnya telah disinggung Anwar saat berkunjung ke Beijing untuk bertemu Presiden Xi Jinping.

Bernama, mengutip pidato Anwar pada Senin, 3 April 2023, mengatakan, perdana menteri mengangkat masalah ini saat bertemu Xi pekan lalu karena Malaysia memiliki proyek eksplorasi energi di daerah tersebut.

Baca Juga

Bernama tidak merinci sengketa mana atau wilayah Laut Cina Selatan mana yang dimaksud Anwar.

"Cina juga mempertaruhkan klaim atas wilayah itu. Saya katakan sebagai negara kecil yang membutuhkan sumber daya minyak dan gas, kita harus melanjutkan, tetapi jika syaratnya harus ada negosiasi, maka kita siap untuk bernegosiasi," kata Anwar di kantor perdana menteri.

Cina mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut Cina Selatan, yang dilalui kapal dagang bernilai sekitar US$3 triliun setiap tahunnya. Malaysia, Brunei, Filipina, Taiwan, dan Vietnam memiliki beberapa klaim yang tumpang tindih.

Beijing telah mempertaruhkan klaimnya atas sekitar 90 persen Laut Cina Selatan melalui "Nine-dash line" berbentuk U pada petanya. Putusan arbitrase internasional pada 2016 menyatakan itu tidak sah.

Cina tidak mengakui putusan arbitrase internasional itu.

Upaya masing-masing negara Asia Tenggara lainnya untuk bernegosiasi dengan Cina, atau dengan bersama-sama melakukan aktivitas energi gagal membuat terobosan.

Perusahaan minyak negara Malaysia Petronas (PETR.UL) mengoperasikan beberapa ladang minyak dan gas di Laut Cina Selatan dalam zona ekonomi eksklusif 200 mil lautnya.

Kapal Cina dalam beberapa tahun terakhir melewati atau bertahan di dekat operasi Petronas, yang memicu protes dari Malaysia.

Pada 2021, Malaysia memanggil Duta Besar Cina untuk menyatakan protesnya terhadap "perambahan" perairannya oleh kapal-kapal Beijing. Pada 2020, kapal survei Cina lainnya mengalami kebuntuan selama sebulan dengan kapal eksplorasi minyak yang dikontrak oleh Petronas di zona ekonomi eksklusif Malaysia. (Tempo)


Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Iklan Bawah Artikel