BPS Catat Inflasi pada Maret 2023 Capai 4,97 % Secara Tahunan
pada tanggal
04 April 2023
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan inflasi pada Maret 2023 mengalami penurunan menjadi 4,97 persen dari 5,47 persen pada Februari 2023. Penyumbang inflasi tahunan di antaranya komoditas bensin, beras, rokok, tarif angkutan udara, dan bahan bakar rumah tangga.
Adapun wilayah yang mengalami inflasi tertinggi adalah Kota Tual (7,49 persen) dan terendah di Merauke (3,17 persen).
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan inflasi pada Maret 2023 mengalami penurunan menjadi 4,97 persen dari 5,47 persen pada Februari 2023. Penyumbang inflasi tahunan di antaranya komoditas bensin, beras, rokok, tarif angkutan udara, dan bahan bakar rumah tangga.
Adapun wilayah yang mengalami inflasi tertinggi adalah Kota Tual (7,49 persen) dan terendah di Merauke (3,17 persen).
"Terdapat Ramadan dan Idul Fitri maka kita perlu mewaspadai terhadap kenaikan harga beberapa komoditas yang mungkin terdampak tingginya permintaan menjelang hari raya," tambahnya.
Sejumlah peristiwa yang terjadi pada Maret 2023 yang mempengaruhi inflasi yaitu kenaikan tarif cukai rokok, penyesuaian harga BBM, masa panen raya, anomali cuaca dan bulan Ramadan 2023.
Pengamat: Inflasi Maret 2023 Masih Moderat
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Eka Puspitawati menilai Inflasi Maret 2023 yang mencapai 4,97 persen masih moderat. Ia beralasan awal tahun ini hingga Maret 2023, ekonomi Indonesia masih sedang dalam tahap pemulihan setelah pandemi. Selain itu, juga terdapat permintaan dari masyarakat karena sudah tidak menahan konsumsi lagi.
"Perekonomian yang mulai menggeliat dimana inflasi masih disokong dari kenaikan harga pangan atau makanan menunjukkan mulai adanya efek expected inflation dari masyarakat yang melihat perekonomian ke depan pasca pandemi mulai membaik," tutur Eka kepada VOA, Senin (3/4/2023).
Kendati demikian, Eka memprediksi inflasi pada tahun ini akan mengalami kenaikan dengan tingkat yang moderat. Hal ini dikarenakan peningkatan konsumsi masyarakat seiring perbaikan perekonomian.
Menurutnya, inflasi masih tetap dapat terkendali sepanjang tidak menggerus daya beli masyarakat. Namun, ia menyarankan pemerintah tetap waspada dalam menjaga ketersediaan barang dan jasa.
"Terutama dalam menjamin ketersediaan barang dan jasa terutama pangan dan energi, utamanya lagi pada masa-masa Ramadan dan Lebaran dalam waktu dekat ini," tambahnya.(VOA)