China Gelar Latihan Militer Sekitar Taiwan, 42 Pesawat Tempur Dikerahkan
pada tanggal
08 April 2023
TAIPE, LELEMUKU.COM - Otoritas China menggelar latihan militer di sekitar Pulau Taiwan selama tiga hari mulai Sabtu 9 April 2023, kata Komando Wilayah Timur Tentara Pembebasan Rakyat. Latihan ini sehari setelah kepulangan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dari Amerika Serikat.
“China mengadakan kesiapan patroli tempur dan latihan militer di sekitar Selat Taiwan, di utara, selatan dan timur seperti yang direncanakan,” kata pernyataan tersebut tanpa memberikan keterangan lebih rinci seperti dilansir Reuters.
Tsai bertemu Ketua DPR AS Kevin McCarthy saat transit di Los Angeles pada Rabu, dan itu membuat murka Beijing yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayah mereka.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan sebanyak 8 kapal perang dan 42 pesawat tempur terdeteksi di sekitar negaranya pada hari ini.
"Kecaman serius atas tindakan irasional seperti itu," ujar Kementerian Pertahanan Taiwan, dalam sebuah pernyataan.
Dari sekian banyak pesawat tempur, lanjut mereka, sebanyak 29 di antaranya bahkan melintasi garis median Taiwan. Pesawat-pesawat tempur ini dilaporkan wira-wiri pada sekitar pukul 6-11 pagi waktu setempat.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa latihan militer China di wilayahnya mengancam stabilitas dan keamanan negaranya.
"China telah menggunakan kunjungan dan transit Presiden Tsai di Amerika Serikat sebagai alasan untuk melakukan latihan militer, yang secara serius merusak perdamaian, stabilitas, dan keamanan di kawasan itu," kata mereka.
Tsai akan menerima delegasi parlemen AS yang dipimpin Michael McCaul yang juga Komite Hubungan Luar Negeri DPR AS pada hari ini.
The People Daily, surat kabar resmi Partai Komunis China, menulis dalam kolom komentar pada Sabtu bahwa Pemerintah (China) mempunyai "kemampuan besar untuk menggagalkan segala upaya kemerdekaan Taiwan."
"Semua yang diambil oleh pemerintah China adalah sah secara hukum demi untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas wilayah," tulis surat kabar itu.
Tsai yang secara tegas menolak klaim Beijing, berulang kali menawarkan dialog dengan China. Namun, selalu ditolak karena dianggap sebagai separatis. Tsai menegaskan bahwa hanya rakyat Tawain yang bisa menentukan masa depan mereka sendiri.
China mengancam akan melakukan pembalasan jika terjadi pertemuan antara pemimpin Taiwan dengan delegasi dari AS. Beijing sudah mempersiapkan perang di sekitar Taiwan, termasuk peluncur rudal pada Agustus 2022 setelah Ketua DPR AS saat itu Nancy Pelosi berkunjung ke Taiwan.
Namun, berbeda dengan Agustus lalu itu, China belum mengumumkan apakah mereka juga akan melakukan latihan peluncuran rudal. Ketika itu, China menyiarkan pada saat bersamaan ketika mengumumkan latihan di area laut dekat Taiwan yang akan menjadi sasaran tembakan.
Pejabat Taiwan memperkirakan bahwa Beijing tidak semurka seperti sebelumnya karena pertemuan dengan McCarthy terjadi di AS. Namun, tidak tertutup kemungkinan China akan mengadakan latihan militer yang lebih besar.(Tempo)