Donal Trump Diperkirakan akan Ditahan dan Diadili pada Selasa
pada tanggal
02 April 2023
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diperkirakan akan secara resmi ditahan dan diadili pada Selasa (4/4). Trump akan mencetak sejarah sebagai mantan penghuni Gedung Putih pertama yang akan menghadapi tuntutan pidana.
Dewan juri pengadilan di New York pada Kamis (30/3) memutuskan untuk mendakwa Trump atas tuduhan penberian uang suap kepada bintang porno, Stormy Daniels, terkait kampanye presiden 2016.
Dakwaan yang akan diajukan kepada Trump tetap dirahasiakan, dan tidak jelas kejahatan apa atau jumlah tuduhan pidana yang akan dijatuhkan kepada Trump. Stasiun televisi CNN melaporkan mantan presiden itu didakwa dengan lebih dari 30 perkara. VOA tidak dapat mengkonfirmasi laporan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, kantor Kejaksaan Distrik Manhattan Alvin Bragg mengatakan telah menghubungi pengacara Trump "untuk mengoordinasikan penyerahan Trump ke Kantor Kejaksaan Manhattan atas dakwaan Mahkamah Agung."
Untuk menyerahkan diri, Trump, yang tinggal di Florida, harus terbang ke New York bersama dengan anggota Paspampres atau Secret Service.
Setelah ditahan, Trump akan diambil sidik jarinya dan difoto sebelum dihadirkan ke hadapan hakim. Trump akan dibebaskan tanpa membayar jaminan, tapi harus memberikan komitmen secara tertulis bahwa dia akan hadir dalam persidangan kapan pun diperlukan.
Beberapa media pemberitaan, mengutip sumber tanpa nama, mengatakan Trump berencana untuk terbang ke New York pada Senin (3/4) dan bermalam di Trump Tower sebelum hadir di pengadilan pada Selasa (4/4).
Pada Jumat (31/3), pejabat dari Dinas Rahasia dan Departemen Kepolisian New York mengunjungi gedung pengadilan tempat Trump akan diadili dan mendiskusikan rencana keamanan.
Susan Necheles, seorang pengacara Trump, mengatakan kepada Reuters bahwa mantan presiden itu akan mengaku tidak bersalah.
"Saya tidak takut dengan apa yang akan terjadi," kata Trump dalam email penggalangan dana pada Jumat (31/3).
Tim kampanye Trump menggunakan dakwaan tersebut sebagai upaya untuk menggalang dana, dan mengatakan berhasil meraup lebih dari $4 juta dalam 24 jam pertama setelah dakwaan terhadap suami Melania itu diumumkan.
Di platform media sosialnya, Truth Social, Trump mengkritik hakim yang diperkirakan akan mengawal kasusnya, Hakim Juan Merchan. Dia menulis pada Jumat (31/3) bahwa hakim "MEMBENCI SAYA" dan memperlakukan Organisasi Trump "DENGAN KEJAM" selama persidangan pada tahun lalu ketika perusahaan tersebut dihukum karena kasus penipuan pajak.
Trump pada pernyataan yang disebarkan pada Kamis (30/3), membantah melakukan kesalahan dalam kasus tersebut. Ia menyebut dakwaan itu sebagai bagian dari perburuan penyihir yang dipimpin Partai Demokrat untuk menghancurkan gerakan "Make America Great Again"-nya.
"Ini adalah persekusi politik dan Intervensi pemilu pada level tertinggi dalam sejarah," tulis mantan presiden itu. "Demokrat telah berbohong, menipu, dan mencuri terkait obsesi mereka untuk mencoba 'Mendapatkan Trump,' tetapi sekarang mereka melakukan hal yang tidak terpikirkan, mendakwa orang yang sama sekali tidak bersalah dalam tindakan campur tangan pemilu yang terang-terangan."
Alih-alih menyebut dakwaannya merugikan rencana pencalonannya sebagai presiden AS, Trump justru mengatakan dakwaan itu "akan menjadi bumerang besar-besaran bagi (Presiden) Joe Biden."
Pekan lalu, Trump memperingatkan di platform media sosialnya tentang "potensi kematian dan kehancuran" jika dia didakwa. Beberapa kritikus mengganggap. Pengacara Trump yang baru justru menyalahkan Cohen dan mengatakan ia adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemberian uang suap kepada Daniels.
"Pembayaran dilakukan ke pengacara, bukan ke Stormy Daniels," kata Joseph Tacopina, salah satu pengacara Trump, di MSNBC baru-baru ini. "Pembayaran dilakukan kepada pengacara Donald Trump, yang akan dianggap sebagai biaya hukum," katanya.
Cohen adalah "pengacaranya pada saat itu dan menasihatinya bahwa ini adalah cara yang tepat untuk melakukan ini, untuk melindungi dirinya dan keluarganya dari rasa malu. Sesederhana itu," kata Tacopina. (VOA)