Joe Biden Janjian Upaya untuk Cegah Serangan Nuklir dari Korea Utara
pada tanggal
22 April 2023
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Pertemuan puncak yang akan dilaksanakan pada Minggu, 23 April 2023, antara Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden diprediksi akan menghasilkan sejumlah langkah substansial terkait komitmen Amerika dalam mencegah serangan nuklir Korea Utara di Korea Selatan
"Kami bekerja secara luar biasa dan intensif dengan Korea Selatan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menopang persepsi publik dan realitas komitmen kami," kata sumber di Pemerintah Amerika Serikat kepada Reuters menjelang pertemuan puncak Yoon dengan Biden Rabu, 26 April 2023.
Menurut sumber tersebut, Presiden Biden akan membicarakan langkah-langkah substansial untuk memperbarui dan memperjelas pada mereka yang raguan pada komitmen kalau Amerika Serikat dapat berdiri bersama Korea Selatan, bahkan dalam menghadapi provokasi dari Korea Utara, serangan dari Rusia dan ambisi membangun nuklir oleh Cina.
IMG-20230409-170401-329
Kunjungan kerja Presiden Yoon selama seminggu ke Gedung Putih mulai Senin, 24 April 2023, dilakukan di tengah derasnya suara dari warga Korea Selatan yang berharap Negeri Gingseng tersebut mengembangkan senjata nuklir agar bisa menjaga mereka dari serangan Korea Utara. Senjata nuklir, rudal dan bom buatan Korea Utara sudah semakin meluas.
Dalam jajak pendapat yang dirilis pada 6 April 2023 oleh Asian Institute for Policy Studies di Seoul, mengungkap sebanyak 64,3 persen warga Korea Selatan mendukung pengembangan senjata nuklir. Namun ada 33,3 persen responden yang menentang.
Survei juga menunjukkan 52,9 persen warga Korea Selatan yakin Amerika Serikat akan menggunakan senjata nuklir untuk membela Korea Selatan jika terjadi serangan nuklir dari Korea Utara. Tetapi jumlahnya turun menjadi 43,1% ketika responden ditanya apakah menurut mereka Amerika Serikat akan mempertaruhkan keselamatannya untuk membela Korea Selatan, di mana 54,2 persen mengatakan Amerika Serikat tidak akan mengambil risiko seperti itu.
Yoon, dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada hari Selasa, untuk pertama kalinya mengisyaratkan sikapnya akan melunak dalam hal menyediakan senjata ke Ukraina. Namun Korea Selatan tidak mungkin "bersikeras hanya pada dukungan kemanusiaan atau keuangan" jika terjadi serangan besar-besaran di Ukraina.
Pejabat pertama mengatakan KTT, hanya kunjungan kenegaraan kedua di bawah pemerintahan Biden, mencerminkan apresiasi Biden terhadap kepemimpinan kuat Yoon dan pemulihan hubungan dengan Jepang, sekutu penting AS lainnya di Asia timur laut. Biden juga akan memuji investasi teknologi Korea Selatan yang sangat besar di Amerika Serikat sejak dia menjabat, yang sekarang mendekati $100 juta, kata pejabat itu. (Tempo)