Mantan Gubernur Arkansas Asa Hutchinson akan Calonkan Diri Sebagi Presiden AS
pada tanggal
03 April 2023
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Mantan Gubernur Arkansas Asa Hutchinson dalam wawancara dengan ABC pada Minggu, 2 April 2023, mengumumkan akan mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat. Itu artinya, Hutchinson menjadi kandidat pertama dari Partai Republik yang maju dalam pemilu 2024 setelah mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak jadi mencalonkan diri.
Menurut Hutchinson, masalah hukum yang sedang membelit Trump telah menjadi kendala bagi Trump untuk maju dalam pemilu presiden tahun depan dan menjalankan pemerintahan secara efektif.
“Trump harus keluar dari pemilu karena dia harus berkonsentrasi pada masalah-masalah hukum yang dia hadapi. Sedangkan rekan-rekannya di Partai Republik harus membiarkan prosedur berjalan, bukannya merusak apa yang sudah bagus bagi Amerika dalam hal sistem peradilan,” kata Hutchinson.
Dia menekankan tidak ingin dianggap sebagai anti-Trump. Hutchinson ingin bisa berbicara pada para pendukung Trump, elemen-elemen di partai khususnya kelompok Evangelicals, yang merasa kurang nyaman dengan perilaku Trump.
“Saya sangat yakin masyarakat Amerika ingin para pemimpin memberikan yang terbaik dan bukan hanya menarik naluri terburuk kita,” kata Hutchinson, yang juga pernah menjabat sebagai mantan Direktur Drug Enforcement Administration.
Hutchinson telah menghabiskan waktu enam bulan untuk berkeliling Amerika Serikat menjelang pengumuman secara resmi pencalonannya dalam pemilu presiden Amerika Serikat 2024. Jika tidak ada aral melintang, dia akan menyampaikan secara resmi pencalonannya pada bulan ini di Bentonville, Arkansas, Amerika Serikat.
Hutchinson adalah politikus dari Partai Republik yang dikenal moderat. Dia menolak memaparkan secara detail rencana poin-poin kebijakannya, dia hanya menggaungkan konservatisme yang konsisten, meningkatkan keamanan di wilayah perbatasan, memperbaiki perekonomian dan melanjutkan posisi kepemimpinan Amerika di dunia. Untuk mencapai segala tujuan itu, Hutchinson menilai akan sulit tercapai jika selama 1,5 tahun masa kepresidenan terganggu oleh permasalahan hukum (merujuk pada kasus Trump).