Olaf Scholz Dorong Jokowi Sepakati Pakta Perdagangan UE-Indonesia
pada tanggal
18 April 2023
BERLIN, LELEMUKU.COM - Kanselir Jerman Olaf Scholz mendesak kesepakatan dagang antara Uni Eropa dan Indonesia sebagai bagian dari upaya negaranya untuk mengurangi ketergantungannya pada Cina atas bahan baku penting.
Scholz berbicara masalah ini pada pembukaan pameran perdagangan tahunan Hannover pada Ahad, 16 Maret 2023. Kanselir mengatakan kepada Presiden Indonesia Joko Widodo bahwa kesepakatan perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa berpotensi menciptakan kawasan ekonomi yang mencakup 700 juta orang.
“Saya sedang bekerja untuk akhirnya mencapai kesepakatan ini,” kata Scholz tentang negosiasi antara Jakarta dan Brussel, yang telah berlangsung sejak 2016.
Scholz mengatakan dia juga berharap tentang pembicaraan antara UE dan blok Mercosur di Amerika Selatan, Meksiko, Australia, Kenya, dan India.
“Di sini juga, dinamika baru telah muncul dalam beberapa bulan terakhir,” katanya. Dia menambahkan bahwa kesepakatan semacam itu diperlukan untuk membantu negara-negara mengurangi ketergantungan mereka pada pasar tertentu.
Jerman sangat khawatir menjadi terlalu bergantung pada Cina, termasuk untuk komoditas penting yang dibutuhkan untuk digitalisasi dan pergeseran menuju ekonomi nol karbon. “Saat ini kami mengimpor banyak dari Cina,” kata Scholz.
“Dan itu terlepas dari fakta bahwa tanah jarang, tembaga, atau nikel seringkali tidak diekstraksi di sana, tetapi di negara-negara seperti Indonesia, Chili, atau Namibia,” katanya. “Kami ingin mengubahnya.”
Scholz mengatakan membangun fasilitas pemrosesan untuk bahan mentah semacam itu di negara tempat ditemukannya akan menguntungkan ekonomi lokal dan harus menjadi bagian dari kesepakatan perdagangan baru.
Cina juga merupakan mitra dagang terbesar Indonesia. Pada 2022, total perdagangan bilateral mencapai rekor baru senilai US$133,65 miliar atau sekitar Rp2 kuadriliun.
Sementara untuk investasi, tahun lalu, Cina menjadi investor ke-2 terbesar Indonesia. Di kuartal terakhir tahun lalu, Cina bahkan menjadi investor pertama Indonesia.
Komitmen Indonesia
Presiden Jokowi menyinggung komitmen Indonesia dalam menjaga keberlangsungan lingkungan, kala berpidato dalam upacara pembukaan Hannover Messe 2023 di Hannover Congress Centrum, kemarin. Isu lingkungan ini diangkat Jokowi ketika Uni Eropa telah mengesahkan regulasi Anti Deforestasi, yang kemudian ditolak sebagian petani sawit Indonesia.
Jokowi mengklaim komitmen ini terlihat dari sejumlah aksi yang telah dilakukan dalam memperbaiki lingkungan. Ia menyebutkan beberapa data seperti laju deforestasi turun signifikan dan terendah 20 tahun terakhir.
"Kebakaran hutan turun 88 persen, rehabilitasi hutan 600 ribu hektare hutan mangrove yang akan selesai direhabilitasi di tahun 2024, terluas di dunia, juga dibangun 30 ribu hektare kawasan industri hijau,” kata Jokowi.
Di samping itu, Jokowi menyebut bahwa Indonesia juga menargetkan 23 persen sumber energi yang dihasilkan berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT) pada 2025. Lalu, Indonesia juga berencana untuk menutup seluruh pembangkit listrik tenaga uap batu bara di tahun 2050.
“Indonesia juga ingin memastikan bahwa transisi energi menghasilkan energi yang terjangkau bagi masyarakat kita,” kata Jokowi.(Tempo)