Para Menlu G7 Soroti Kekhawatiran Mengenai Rusia, China
pada tanggal
18 April 2023
TOKYO, LELEMUKU.COM - Para menteri luar negeri dari negara-negara anggota G7 mengutuk perang Rusia di Ukraina dan menyoroti perlunya dialog dengan China untuk mengatasi berbagai tantangan global, sewaktu mereka mengakhiri pertemuan di Jepang hari Selasa (18/4).
Sambil menyatakan tentang pentingnya kerja sama dengan China dalam isu-isu seperti perubahan iklim dan keamanan kesehatan global, para menteri dalam komunike bersama menyatakan keprihatinan mereka mengenai tindakan China di Laut China Timur dan Laut China Selatan serta sikapnya terhadap Taiwan.
“Kami menegaskan lagi pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan sebagai unsur yang sangat diperlukan dalam keamanan dan kemakmuran di masyarakat internasional, dan menyerukan penyelesaian damai dalam isu-isu lintas-Selat,” kata para menteri.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dalam pembicaraan dengan para sejawatnya dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia dan Jepang bahwa ada “konvergensi luar biasa” terkait keprihatinan mengenai China dan apa yang sedang dilakukan untuk mengatasi kekhawatiran itu.
Juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin mengatakan kepada para wartawan bahwa komunike G7 sangat mencampuri urusan internal China dan secara jahat memfitnah negaranya.
Blinken mengatakan kepada wartawan bahwa terkait diskusi AS-China yang macet, AS meyakini bahwa “memiliki jalur-jalur komunikasi, bisa terlibat dalam berbagai isu secara luas yang menghidupkan hubungan, sangatlah penting.”
Para menteri G7 mengatakan dalam komunike mereka bahwa mereka berkomitmen untuk “mengintensifkan sanksi-sanksi terhadap Rusia,” sambil juga berkoordinasi untuk memastikan Rusia dan pihak lainnya tidak mengelak dari sanksi tersebut. Mereka juga memperingatkan Rusia agar tidak menggunakan nuklir atau senjata kimia dan mengutuk pendudukan Rusia terhadap PLTN Zaporizhzhia.(VOA)