Parlemen Ukraina Mulai Pembicaraan untuk Bergabung dengan Uni Eropa
pada tanggal
13 April 2023
KYIV, LELEMUKU.COM - Dalam pertemuan antara Parlemen Eropa dan Parlemen Ukraina, Rabu (12/4), Presiden Parlemen Eropa, Roberta Metsola, berharap negosiasi aksesi atau proses bergabungnya Ukraina ke blok dapat dimulai tahun ini.
“Kami tahu prosesnya tidak akan mudah. Sebagai perwakilan rakyat, Anda memiliki peran dan tanggung jawab untuk menjelaskan kepada warga Ukraina mengenai perlunya reformasi, yang seringkali berdampak luas dan menyakitkan, dan semakin sulit pada masa perang,” jelasnya.
Berbicara dari Kyiv, Ruslan Stefanchuk, Ketua Parlemen Ukraina, mengatakan negaranya “memilih jalan menuju Eropa.”
“Rekan-rekan yang terhormat, invasi Rusia telah mengubah kehidupan setiap orang Ukraina secara dramatis. Namun demikian, kami selalu mengingat nilai-nilai dan tujuan kami. Kami memilih jalan menuju Eropa. Itu pilihan kami pasti. Baik tentara Rusia maupun tank atau misil mereka tidak akan menghentikan kami,” tegasnya.
Sementara itu, majelis tinggi parlemen Rusia pada hari Rabu dengan cepat menyetujui RUU yang akan memungkinkan pihak berwenang mengeluarkan panggilan elektronik untuk wajib militer dan tentara cadangan di tengah pertempuran di Ukraina.
Ketua Dewan Federasi Rusia Valentina Matvienko berbicara setelah pemungutan suara yang menyetujui RUU tersebut.
“Ada kebutuhan yang sudah lama tertunda untuk RUU ini. Kantor wajib militer adalah salah satu dari sedikit badan yang belum melakukan digitalisasi. Kementerian pertahanan telah mengerjakan pengembangan pendaftaran militer yang ditautkan ke situs web Gosuslugi (tempat surat panggilan elektronik kepada wajib militer akan dikeluarkan)," jelas Valentina Matvienko.
Pemungutan suara Dewan Federasi Rusia itu adalah langkah terakhir yang diperlukan sebelum RUU tersebut diserahkan kepada Presiden Vladimir Putin, yang diharapkan segera menandatanganinya menjadi undang-undang.
Anggota parlemen di majelis rendah Rusia, Duma, mengesahkan RUU tersebut pada Selasa.
Perundang-undangan tersebut diloloskan melalui jalur cepat sementara militer Rusia sedang mempersiapkan serangan balasan terhadap Ukraina, yang menurut Ukraina dan sekutu Baratnya dapat dimulai dalam beberapa minggu.
Aturan dinas militer Rusia saat ini mengharuskan pengiriman pemberitahuan secara langsung untuk wajib militer dan di bawah undang-undang yang baru, pemberitahuan yang dikeluarkan oleh kantor wajib militer lokal masih akan terus dikirim melalui pos tetapi panggilan itu akan dianggap sah sejak saat panggilan itu diunggah di portal negara untuk layanan elektronik.
Penerima panggilan yang tidak hadir akan dilarang meninggalkan Rusia, ditangguhkan surat izin mengemudinya dan dilarang menjual apartemen dan aset lainnya. (VOA)