Pejabat Arab Saudi Tiba di Iran, Tindak Lanjut Pemulihan Hubungan Diplomatik
pada tanggal
09 April 2023
TEHERAN, LELEMUKU.COM - Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengkonfirmasi pejabatnya telah tiba di Iran untuk membahas prosedur pembukaan kembali kedutaan di Teheran dan konsulat di Mashhad. Ini menjadi tindak lanjut kesepakatan untuk memulihkan hubungan antara dua kekuatan regional yang ditengahi oleh Cina.
Setelah bertahun-tahun permusuhan yang memicu konflik di Timur Tengah, Iran dan Arab Saudi setuju untuk mengakhiri keretakan diplomatik mereka dan membuka kembali misi diplomatik mereka pada 10 Maret 2023. Arab Saudi, Iran dan Cina mengumumkan akan melanjutkan hubungan diplomatik dalam 60 hari ke depan.
Ketiga negara juga sepakat bekerja sama dalam bidang keamanan, ekonomi, perdagangan, investasi, teknologi, ilmu pengetahuan, budaya, olahraga dan pengembangan generasi muda. Presiden Cina Xi Jinping membantu menengahi kesepakatan mengejutkan yang membuat Amerika Serikat berpuas diri sebagai penonton saja.
Pada Kamis, 6 April 2023, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan rapat dengan Menteri Luar Negeri Cina Qin Gang di Ibu Kota Beijing. Keduanya membahas soal perkembangan hubungan Kerajaan Arab Saudi dengan Cina.
“Keduanya membahas persahabatan kedua negara yang solid dan ini artinya ada peningkatan kerja sama,” demikian bunyi pemberitaan Saudi Press.
Kedua menteri luar negeri tersebut, juga membahas soal kesepakatan yang baru-baru ini dicapai antara Kerajaan Arab Saudi dengan Iran. Sebelumnya pada Kamis pagi, 6 April 2023, Pangeran Faisal bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian untuk membicarakan kelanjutan pendekatan kembali hubungan diplomatik kedua negara.
Rapat tatap muka ini adalah yang pertama kali bagi Arab Saudi dan Iran sejak 2016. Pertemuan Pangeran Faisal dan Hossein terjadi setelah keduanya melakukan pembicaraan lewat telepon yang mendiskusikan langkah-langkah yang diperlukan untuk melanjutkan misi diplomatik mereka dan mengaktifkan kembali perjanjian kerja sama sebelumnya.
Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada 2016, setelah kedutaannya di Teheran diserbu selama perselisihan antara kedua negara atas eksekusi Riyadh terhadap seorang ulama Syiah.
Hubungan mulai memburuk setahun sebelumnya, setelah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab campur tangan dalam perang Yaman, di mana kelompok radikal Houthi yang berpihak pada Iran menggulingkan pemerintah yang didukung Saudi dan mengambil alih ibu kota, Sana'a. (Tempo)