Pemerintah Singapura Tegur Richard Branson atas Seruannya untuk Batalkan Hukuman Mati
pada tanggal
26 April 2023
SINGAPURA, LELEMUKU.COM - Pemerintah Singapura, Selasa, 25 April 2023, menuduh miliarder Inggris Richard Branson menjajakan kebohongan dan tidak menghormati sistem peradilannya, membalas taipan itu atas seruannya untuk membebaskan seorang pria yang akan dieksekusi minggu ini karena perdagangan narkoba.
Baca Juga
Kementerian Dalam Negeri Singapura dalam sebuah bantahan mengatakan pengadilannya menghabiskan lebih dari tiga tahun untuk memeriksa kasus tersebut dan klaim Branson "jelas tidak benar".
"Sangat disesalkan bahwa Mr. Branson, karena ingin memperdebatkan kasusnya, harus merasa lebih tahu tentang kasus ini daripada pengadilan Singapura," katanya.
Banyak negara tetangga Singapura tidak menjatuhkan hukuman mati lagi atau telah melaksanakan moratorium eksekusi, termasuk Malaysia, yang awal bulan ini meloloskan reformasi hukum untuk mengakhiri hukuman mati wajib.
Keluarga Tangaraju telah berkirim surat kepada presiden Singapura untuk meminta grasi, sementara misi lokal Uni Eropa dan negara-negara anggotanya bersama-sama menyerukan agar dia diberikan bukan hukuman mati.
Singapura dan Branson sebelumnya berselisih tentang hukuman mati dan warga Inggris itu mengkritik pihak berwenang tahun lalu karena menggantung seorang pria Malaysia yang dihukum karena perdagangan heroin, yang menurut para aktivis mengalami gangguan intelektual. Branson menolak undangan Singapura baginya untuk bergabung dalam debat tentang masalah tersebut.(Tempo)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.