Pengadilan Belanda Batalkan Rencana Kurangi Penerbangan di Bandara Schiphol
pada tanggal
06 April 2023
AMSTERDAM, LELEMUKU.COM - Seorang hakim, Rabu (5/4) memutuskan bahwa pemerintah Belanda tidak dapat memerintahkan Bandara Schiphol Amsterdam, salah satu pusat penerbangan tersibuk di Eropa, untuk mengurangi jumlah penerbangan dari 500.000 per tahun menjadi 460.000. Keputusan itu merupakan pukulan bagi upaya pengurangan emisi dan polusi suara negara itu.
Keputusan itu diambil setelah mendengarkan serangkaian kasus yang diajukan oleh maskapai-maskapai penerbangan dan organisasi-organisasi penerbangan sipil yang dipimpin oleh maskapai Belanda KLM yang berusaha menghentikan pemangkasan yang direncanakan itu.
Keputusan hakim di Haarlem, kota yang dekat dengan Schiphol, diambil sehari setelah bandara itu mengumumkan rencana menghentikan semua penerbangan antara tengah malam dan jam 5 pagi; melarang penggunaan jet pribadi dan pesawat paling berisik; dan membatalkan proyek landasan pacu tambahan.
Hakim memutuskan bahwa pemerintah Belanda tidak mengikuti prosedur yang benar ketika meminta Schiphol untuk mengurangi jumlah penerbangan, sebuah keputusan yang dipuji-puji tahun lalu sebagai terobosan oleh kelompok-kelompok lingkungan.
Keputusan Rabu itu berarti bahwa Schiphol "tidak boleh mengurangi jumlah maksimum penerbangan ... menjadi 460.000," kata pengadilan di Haarlem dalam sebuah pernyataannya.
Sebagai tanggapan, KLM mengatakan pihaknya merencanakan langkah-langkah yang menawarkan "alternatif yang lebih baik untuk mengurangi kebisingan dan emisi sekaligus memenuhi kebutuhan wisatawan untuk terbang."
Maskapai tersebut mengatakan akan menjelaskan pendekatannya pada fase selanjutnya dari kasus tersebut. “Kami akan menyelidiki apakah tingkat kebisingan dapat dikurangi di sekitar Schiphol dengan menggunakan metode selain dari yang direncanakan oleh kementerian,” kata KLM.
Kementerian pemerintah yang bertanggung jawab atas infrastruktur penerbangan mengatakan sedang mempelajari keputusan tersebut dan mempertimbangkan langkah selanjutnya.
Kementerian tersebut mengatakan dalam reaksi tertulis bahwa pihaknya "berusaha untuk menemukan keseimbangan baru antara kepentingan penduduk dan lingkungan hidup di satu sisi dan kepentingan ekonomi Schiphol bagi Belanda di sisi lain." (VOA)