Sergey Lavrov Sebut China jadi Target Serangan Barat Berikutnya
pada tanggal
09 April 2023
MOSKOW, LELEMUKU.COM - Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengatakan bahwa Barat akan menjadikan Cina sebagai target serangan berikutnya setelah Rusia. Selain Cina, negara lain yang berani bertindak independen juga akan dihabisi.
"Mereka tidak menyembunyikan bahwa ketika Rusia, seperti yang mereka katakan, 'dikalahkan', Cina akan menjadi target berikutnya serta negara mana pun yang berani bertindak secara independen dan memutuskan untuk dipandu oleh kepentingan nasionalnya, dan bukan oleh kepentingan AS dan negara-negara Barat lain yang menentukan," kata Menlu Rusia ini saat berbicara pada konferensi pers di Ankara setelah bertemu dengan timpalannya dari Turki Mevlut Cavusoglu.
Lavrov menambahkan bahwa pernyataan negara-negara Barat, yang mengatakan ini bukan waktu yang tepat untuk mengumumkan gencatan senjata dan pasokan senjata ke Kyiv, menunjukkan bahwa mereka tidak ingin menyelesaikan konflik Ukraina.
Dia juga memperingatkan bahwa jika bagian Rusia dari Inisiatif Butir Laut Hitam tidak dilaksanakan, maka Moskow dapat mempertimbangkan kembali pendiriannya dan mengekspor biji-bijian melalui Turki dan Qatar. "Kami terpaksa melakukan sedikit eskalasi dan memperpanjang gandum hanya selama 60 hari. Jika tidak ada kemajuan lebih lanjut, kami akan memikirkan kembali," katanya.
Lavrov mengatakan bahwa kesepakatan biji-bijian lebih diragukan dengan mempertimbangkan keberadaan koridor solidaritas, jalur Ukraina mengekspor produknya ke Eropa melalui jalur darat.
Juli lalu, Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina menandatangani kesepakatan di Istanbul untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Laut Hitam Ukraina yang dihentikan sementara setelah dimulainya perang Rusia-Ukraina pada Februari 2022. Kesepakatan itu diperpanjang selama 120 hari pada November dan selama 60 hari lagi di bulan Maret. (Tempo)