Bertemu Olaf Scholz, Volodymyr Zelenskyy Puji Jerman 'Solidaritas yang Luar Biasa' dala Bantuan Militer
pada tanggal
14 Mei 2023
BERLIN, LELEMUKU.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Minggu, 14 mei 2023, dan berterima kasih atas "solidaritas yang luar biasa" dalam bentuk bantuan militer untuk melawan Rusia. Ini merupakan kunjungan pertamanya ke Jerman sejak invasi Rusia, Februari 2022.
Zelensky tiba di Berlin seusai bertemu Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni di Roma dan Paus Francis di Vatikan, Sabtu. Dia terbang dengan pesawat pemerintah Jerman yang dikawal jet tempur angkatan udara Jerman.
Mengenakan celana tempur khaki khasnya dan sweter hitam, pemimpin Ukraina itu pertama kali disambut dengan penghormatan militer oleh Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, sebelum menuju ke kanselir untuk bertemu dengan Scholz.
"Pada masa paling menantang dalam sejarah modern Ukraina, Jerman terbukti menjadi teman sejati dan sekutu yang dapat diandalkan," tulis Zelensky dalam buku tamu kepresidenan Jerman. "Bersama-sama kita akan menang dan membawa perdamaian kembali ke Eropa."
Setelah mengadakan konferensi pers dengan Scholz, ia menuju ke Aachen di Jerman barat untuk menerima hadiah bergengsi Charlemagne sebagai penghargaan atas dedikasinya ke Eropa.
Jerman, yang merupakan ekonomi terbesar di Eropa, menghadapi kritik pada awal perang karena ragu-ragu dalam memberikan bantuan militer ke Ukraina, tetapi kini mereka menjadi salah satu penyedia bantuan keuangan dan militer terbesar bagi Ukraina.
Pemerintah mengumumkan bantuan militer ke Ukraina sebesar 2,7 miliar euro atau Rp43,8 triliun pada hari Sabtu, paket terbesarnya sejak invasi Rusia pada Februari tahun lalu, dan menjanjikan dukungan lebih lanjut untuk Kyiv selama diperlukan.
Paket itu berisi 30 tank Leopard Jerman serta kendaraan tempur, drone pengintai, dan empat sistem pertahanan udara Iris-T yang dianggap penting untuk mencegah rudal Rusia menghujani kota-kota Ukraina dan infrastruktur penting.
Zelensky memujinya sebagai "paket kuat" dalam sebuah tweet, untuk menunjukkan bahwa dia bermaksud berdiskusi dengan pejabat Jerman tentang pasokan senjata serta pertahanan udara, rekonstruksi, pencalonan Ukraina untuk keanggotaan Uni Eropa dan keamanan.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan
Zelensky terakhir mengunjungi Jerman saat acara Dewan Keamanan Munich pada Februari tahun lalu, tepat sebelum perang pecah. Jerman dibatasi dalam dukungannya untuk Ukraina pada waktu itu baik oleh ketergantungan energi pada Rusia maupun pasifisme yang muncul dari sejarah berdarah abad ke-20.
Ini membutuhkan pergolakan kebijakan besar dan perubahan pola pikir yang disebut Scholz sebagai "Zeitenwende", atau pergantian zaman, dalam pidato penting hanya beberapa hari setelah perang pecah.
Di titik nadir hubungan, setahun yang lalu, duta besar Ukraina saat itu Andriy Melnyk menuduh Scholz berperilaku seperti "orang tersinggung" ketika dia tidak segera menerima undangan Zelensky mengunjungi Kyiv.
Awal tahun ini Jerman mendapat kecaman dari sekutu juga atas keraguannya untuk mengirim tank tempur ke Ukraina.
Jerman tidak lagi menerima impor gas langsung dari Rusia meskipun gas Rusia menyumbang setengah dari impor gasnya pada 2021. Jerman juga menampung sekitar 1 juta pengungsi Ukraina. (Tempo)