Budi Gunadi Sadikin Bagi Tim Misi Kemanusiaan untuk Gempa Turki
pada tanggal
15 Mei 2023
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pada Senin 15 Mei 2023 memberikan penghargaan kepada para personel Tenaga Cadangan Kesehatan - Emergency Medical Team (TCK-EMT) Tipe 2, yang dikirim untuk membantu pasca-gempa Turki pada awal Februari lalu.
Penghargaan diberikan kepada 105 orang anggota tim dan 14 orang tenaga pendukung yang telah menyelesaikan misi bantuan kemanusiaan dalam membantu penanganan bencana gempa bumi di Turki.
Penerima penghargaan akan diwakili oleh 23 orang yang terdiri dari berbagai profesi di bidang kesehatan dan non kesehatan. Tim ini merupakan kolaborasi dari unsur Kementerian/Lembaga, TNI, POLRI, Organisasi Profesi serta LSM/NGO melalui program Tenaga Cadangan Kesehatan.
Pasca kejadian bencana gempa bumi di Turki pada 6 Februari 2023, Pemerintah Turki melalui surat Duta Besar Turki untuk Indonesia, mengajukan permintaan bantuan Emergency Medical Team (EMT) kepada Pemerintah Indonesia.
Menindaklanjuti permintaan tersebut, pemerintah Indonesia telah mengirimkan tim yang terdiri atas dokter spesialis, dokter umum, perawat, apoteker hingga petugas dapur umum untuk memberikan bantuan pelayanan kesehatan di wilayah terdampak bencana di Turki.
Indonesia menyiapkan tim cadangan kesehatan untuk bisa menangani bencana. Tim kegawatdaruratan bencana di dunia sudah ada standarnya, yakni EMT tipe 1 (outpatient emergency care); EMT tipe 2 (inpatient surgical emergency care); EMT tipe 3 (inpatient referral care); dan additional specialized care team.
EMT yang paling banyak ditugaskan selama terjadi bencana di Indonesia adalah EMT tipe 1 dan EMT tipe 2.
“Sejauh yang saya ingat Indonesia belum ada yang tipe 1, masih yang tipe 2. Oleh karena itu saya berharap ini sudah bisa mencapai yang tipe 1 sehingga kalau ada bencana-bencana besar di tingkat dunia kita bisa mengirimkan wakil-wakil kita untuk membantu teman-teman kita di daerah-daerah lain yang ada di dunia,” kata Menkes Budi dalam rilis yang diterima Tempo.
Pada 6 Februari 2023, dua gempa bumi hebat melanda Turki selatan dan tengah. Gempa pertama terjadi 34 kilometer barat kota Gaziantep bermagnitudo 7,8 yang mengakibatkan terjadinya kerusakan luas di Turki dan Suriah.
Lindu ini diikuti oleh gempa kedua bermagnitudo 7,5-7,7 sembilan jam setelahnya. Gempa tersebut merupakan gempa bumi paling dahsyat yang pernah melanda Turki setelah gempa bumi zmit 1999, dan gempa bumi paling mematikan di dunia sejak gempa bumi Haiti 2010.
Akibat dari runtunan gempa tersebut, lebih dari 57,000 orang tewas dan lebih dari 130,000 orang terluka. Hal ini membuat gempa tersebut menjadi salah satu bencana gempa bumi paling mematikan pada abad 21.
Terjadi kerusakan luas di area seluas sekitar 350.000 km2 (atau seukuran negara Jerman). Diperkirakan 14 juta orang, atau 16% dari populasi Turki, terkena dampaknya. PBB memperkirakan lebih dari 1,5 juta orang kehilangan tempat tinggal.
Menyusul seruan Turki untuk bantuan internasional, lebih dari 141.000 orang dari 94 negara bergabung dalam upaya penyelamatan, termasuk 60.000 pasukan SAR, 5.000 petugas kesehatan dan 30.000 sukarelawan (Tempo)