Iran dan Mesir Dikabarkan akan Perbaiki Hubungan Diplomatik

TEHERAN, LELEMUKU.COM - Fada-Hossein Maleki anggota National Security dan anggota Komisi Kebijakan Luar Negeri, parlemen Iran, mengungkap kalau Iran dan Mesir sedang mengupayakan untuk memulihkan hubungan diplomatik dan membuka kembali kantor kedutaan besar kedua negara.

Menurut Maleki, Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi akan melakukan pertemuan dalam waktu dekat. Dalam wawancara dengan kantor berita Tasnim, Maleki mengatakan pembicaraan antara Tehran dan Kairo saat ini sedang berlangsung di Irak dan menggambarkan atmosfir negosiasi berlangsung positif.

Sebelumnya pada Januari 2023, Kementerian Luar Negeri Iran mengungkap kalau Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian rapat dengan Presiden el-Sisi pada akhir 2022. Ketika itu, kedua negara mengatakan Iran dan Mesir sama-sama tidak keberatan untuk menggelar pembicaraan, pertemuan dan saling bertukar pandangan.

Hubungan Iran dan Mesir terganggu pada 1980 atau saat meletup revolusi Iran. Sebelumnya pada pertengahan Maret 2023, Iran dan Arab Saudi yang sudah lama menjadi rival mengumumkan rencana untuk memulihkan hubungan kedua negara yang terputus pada 2016.

Pembicaraan dan konsekuensi selanjutnya antara kedua negara dimediasi oleh Cina. Fakta bahwa Cina bisa memediasi kedua Iran dan Arab Saudi dan mencapai sebuah kesepakatan adalah sebuah kemenangan besar bagi diplomasi Cina.

Riyadh pada akhir bulan lalu juga diketahui melakukan sejumlah negosiasi dengan kelompok radikal Houthi di Yaman. Hal ini menimbulkan harapan kalau konflik berdarah di Yaman, yang berkecamuk sejak 2015, akan segera berakhir.

Perang Yaman secara luas telah dipandang sebagai perang proxy antara Arab Saudi dan Iran. Sebelumnya pada akhir bulan lalu, surat kabar People’s Daily mewartakan Presiden Cina Xi Jinping secara pribadi memainkan peran kunci dalam membujuk Riyadh dan Tehran agar menormalisasi hubungan. (Tempo)