Iran Luncurkan Uji Coba Rudal Balastik dengan Jangkauan 2.000 Kilometer
pada tanggal
26 Mei 2023
TEHERAN, LELEMUKU.COM - Iran berhasil meluncurkan uji coba rudal balistik dengan potensi jangkauan 2.000 kilometer pada Kamis, 25 Mei 2023. Manuver ini terjadi dua hari setelah panglima angkatan bersenjata Israel mengangkat prospek "tindakan" terhadap Teheran atas program nuklirnya.
Iran memiliki salah satu program rudal terbesar di Timur Tengah. Tehran meyakini senjatanya mampu mencapai pangkalan musuh bebuyutan Israel dan Amerika Serikat di wilayah tersebut.
Terlepas dari penentangan AS dan Eropa, Republik Islam akan terus mengembangkan program misil "defensif" -nya.
"Pesan kami kepada musuh-musuh Iran adalah bahwa kami akan membela negara dan pencapaiannya. Pesan kami kepada para mitra adalah bahwa kami ingin membantu stabilitas kawasan," kata Menteri Pertahanan Iran Mohammadreza Ashtiani, seperti dilansir Reuters.
Media pemerintah Iran menyiarkan cuplikan beberapa detik dari apa yang dikatakannya sebagai peluncuran versi lanjutan dari rudal balistik Khoramshahr 4 Iran dengan jangkauan 2.000 kilometer. Perangkat itu mampu membawa hulu ledak seberat 1.500 kilogram.
Kantor berita negara IRNA mengatakan rudal berbahan bakar cair itu diberi nama "Kheibar", merujuk pada kastil Yahudi yang dikuasai oleh pejuang Muslim pada masa awal Islam.
“Fitur luar biasa rudal Kheibar yang dibangun di dalam negeri termasuk persiapan cepat dan waktu peluncuran, yang menjadikannya senjata taktis selain strategis,” katanya.
Israel, yang tidak diakui oleh Republik Islam, melihat Iran sebagai ancaman eksistensial. Tehran mengatakan rudal balistiknya merupakan kekuatan pencegah dan pembalasan yang penting terhadap Amerika Serikat, Israel, dan musuh regional potensial lainnya.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan militer enggan menanggapi masalah tersebut.
Kepala angkatan bersenjata Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, dalam pidatonya di Konferensi Herzliya, Selasa, 23 Mei 2023, menyinggung Iran telah maju dengan pengayaan uranium lebih jauh dari sebelumnya. "Ada perkembangan negatif di cakrawala yang dapat membawa tindakan (militer)," katanya.
Dia tidak merinci apa perkembangan itu, atau tindakan apa yang mungkin diambil dan oleh siapa. Namun dia menyebut “Kami memiliki kemampuan, dan pihak lain juga memiliki kemampuan,” merujuk pada sekutu Israel di AS.
Israel mempermasalahkan upaya enam kekuatan dunia untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Teheran 2015 yang terhenti sejak September lalu. Macetnya negosiasi terjadi di tengah meningkatnya ketakutan Barat tentang percepatan kemajuan nuklir Teheran. Washington membatalkan kesepakatan itu pada 2018.
Kesepakatan dapat memberlakukan pembatasan pada aktivitas nuklir Iran dan memperpanjang waktu yang dibutuhkan Teheran untuk menghasilkan bahan fisil yang cukup untuk bom nuklir, jika memilih untuk melakukannya. Iran membantah tengah memproyeksikan senjata nuklir. (Tempo)