-->

Isu-isu dan Kesepakatan Pertemuan Jokowi dan Pemimpin G7 di Hiroshima


TOKYO, LELEMUKU.COM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melawat ke Hiroshima, Jepang dalam rangka perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G7. Dalam kesempatan agenda di hari pertama, Sabtu 20 Mei 2023, Jokowi menyampaikan sejumlah isu pembahasan.

Adapun hasil yang didapat di pertemuan hari pertama tersebut, sebagaimana dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri atau Kemenlu, yaitu:

1. Adopsi Hiroshima Action Statement on Global Food Security Resilience.

2. Peserta KTT sepakat terhadap pentingnya Universal Health Coverage.

3. Peserta KTT mendorong kerja sama pembangunan dan mobilisasi sumber dana swasta untuk pencapaian SDGs.

4. Mengangkat kebutuhan untuk mendorong investasi konkret PGII dan reformasi Multilateral Development Banks.

Selain empat poin tersebut, dalam pertemuan peserta KTT G7 juga menekankan isu ketahanan energi, krisis iklim dan risiko geopolitik harus ditangani dengan pendekatan holistik. Kemudian efisiensi energi pun harus dioptimalkan tanpa melemahkan pertumbuhan ekonomi.

Persamuhan juga mendorong bantuan bagi negara dan masyarakat yang rentan atas perubahan iklim, atau masyarakat yang rentan yang terdampak perubahan iklim. Dalam pertemuan mayoritas negara-negara menyampaikan pentingnya kolaborasi yang lebih kuat untuk keanekaragaman hayati, pelindungan hutan, dan juga penanganan polusi laut.

Lantas apa saja isu-isu dibahas Jokowi di agenda hari pertama KTT G7 ini?

1. Kesetaraan kolaborasi dan penghapusan monopoli komoditi negara berkembang

Jokowi menyampaikan sejumlah poin penting. Antaranya, menyampaikan pernyataan secara straightforward dan menekankan pentingnya kolaborasi global yang setara dan inklusif. Masalah kesetaraan ini menjadi penekanan Jokowi.

Presiden juga menekankan dihentikannya kebijakan monopoli dan diskriminasi terhadap komoditas negara berkembang. Menurutnya, setiap negara memiliki hak pembangunan atau right to development. Jokowi juga meminta hak mengolah sumber daya alam untuk menghasilkan nilai tambah harus dihormati.

“Sudah bukan zamannya lagi negara berkembang hanya menjadi pengekspor bahan mentah seperti di era kolonialisme,” kata Jokowi, dikutip Tempo pada Ahad, 21 Mei 2023.

2. Hilirisasi industri dan pembentukan lembaga untuk produk strategis

Jokowi mengajak negara anggota G7 untuk menjadi mitra pembangunan hilirisasi industri Indonesia. Dia juga mengusulkan dibentuknya lembaga semacam OPEC bagi produk-produk strategis lain seperti nikel dan sawit. Jokowi menegaskan, bahwa yang dibutuhkan dunia saat ini bukanlah polarisasi yang memecah belah. Melainkan kolaborasi yang mempersatukan.

“Negara-negara G7 memiliki peran besar dalam menciptakan kolaborasi yang konkret dan setara,” kata Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi juga akan akan membawa isu-isu perdamaian serta ASEAN saat menghadiri KTT G7, dilansir dari ANTARA. Hal ini disampaikan Jokowi dalam keterangan kepada awak media jelang keberangkatan ke Jepang dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 19 Mei 2023.

“(Isu perdamaian) akan dibahas, karena tempatnya adalah Hiroshima, karena itu adalah simbol perdamaian,” kata Jokowi.

Selain isu perdamaian, Jokowi mengaku menyampaikan sejumlah hasil KTT Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo pekan lalu dalam KTT G7 Hiroshima tersebut. “Ya, suara di ASEAN beberapa poin juga akan kita sampaikan di G7. Mungkin yang berkaitan (konflik) Myanmar misalnya,” kata Dia.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel