Joe Biden akan Hadiri KTT G7 di Jepang
pada tanggal
18 Mei 2023
TOKYO, LELEMUKU.COM - Presiden AS Joe Biden, Rabu (17/5), berangkat ke Jepang untuk menghadiri KTT G7 di Hiroshima. Tetapi, ia membatalkan lawatannya ke Papua Nugini dan Australia minggu depan. Biden akan melanjutkan pembicaraan plafon utang dengan para pemimpin kongres yang direncanakan pada hari Selasa mendatang di Gedung Putih. Pemerintahannya hendak memastikan bahwa Kongres mengambil tindakan pada batas waktu 1 Juni untuk mencegah AS gagal membayar utang-utangnya.
“Saya yakin kita akan terus membuat kemajuan untuk menghindari gagal bayar dan memenuhi tanggung jawab Amerika sebagai pemimpin di panggung dunia. Namun, saya mempersingkat perjalanan saya. Saya menunda bagian perjalanan ke Australia dan persinggahan di Papua Nugini untuk kembali melakukan perundingan akhir dengan para pemimpin kongres. Dan saya berbicara hari ini dengan Perdana Menteri Albanese dari Australia dan beberapa waktu yang lalu, serta memberi tahu mengenai apa yang sedang terjadi," jelasnya.
"Menurut saya, ada konsensus yang luar biasa dalam pertemuan hari ini dengan para pemimpin kongres bahwa wanprestasi bukanlah suatu pilihan. Perekonomian kita akan jatuh ke dalam resesi. Itu akan menghancurkan rekening pensiunan, meningkatkan biaya pinjaman,” imbuh Biden.
Menyusul pembicaraannya dengan Biden, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese kemudian mengumumkan bahwa pertemuan para pemimpin Quad dengan Jepang, AS, dan India, yang akan diadakan di Sydney minggu depan, tidak akan dilanjutkan.
“Hambatan dan gangguan dalam politik domestik di Amerika dengan masalah plafon utang, artinya karena harus diselesaikan sebelum 1 Juni, dan kalau tidak, akan ada konsekuensi yang cukup drastis bagi perekonomian AS, yang akan mengalir ke ekonomi global, bisa dipahami ia harus membuat keputusan itu. Meski demikian, Presiden Biden mengisyaratkan bahwa ia sangat menantikan kunjungannya pada masa mendatang, jika bisa diatur dan saya akan berkunjung ke Amerika untuk kunjungan kenegaraan akhir tahun ini,” jelas Albanese.
Biden berangkat ke Hiroshima pada hari Rabu (17/5) untuk bertemu dengan para pemimpin dari negara-negara industri terkemuka dunia, termasuk Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Uni Eropa.
Para pemimpin akan berupaya menemukan kesepakatan dalam melawan penggunaan pembatasan perdagangan dan investasi, boikot, dan sanksi yang digunakan Beijing, praktik yang dipandang Barat sebagai "pemaksaan ekonomi" oleh China.
Mereka akan melakukannya melalui kontrol ekspor dan pembatasan investasi dari negara mereka sendiri ke China, sambil berusaha memperlambat kemajuan teknologi dan mengurangi dominasi rantai pasokan global China. (VOA)