Joe Biden dan Recep Tayyip Erdogan Jajaki Pertukaran Jet F-16 dan Keanggotaan Swedia di NATO
pada tanggal
30 Mei 2023
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbincang dengan timpalannya dari Turki Recep Tayyip Erdogan melalui sambungan telepon pada Senin, 29 Mei 2023, tentang rencana pembelian jet tempur F-16 dan keanggotaan Swedia di aliansi militer Barat, NATO.
Awalnya Biden menelepon untuk memberikan selamat kepada Erdogan atas kemenangan dalam pemilu Turki yang digelar pada Minggu, 28 Mei 2023. Namun ada upaya pertukaran di antara keduanya.
"Dia masih tertarik pada F-16. Saya mengatakan kepadanya, kami mau kesepakatan dengan Swedia (di NATO), jadi mari kita selesaikan. Nanti kami akan kembali berkomunikasi," kata Biden kepada wartawan sebelum meninggalkan Gedung Putih menuju Delaware, Senin, seperti dilansir Reuters.
Ketika ditanya apa yang bisa diharapkan dari Erdogan tentang keanggotaan NATO Swedia, Biden mengatakan, "Saya mengangkat masalah itu dengannya. Kami akan membicarakannya lebih banyak minggu depan."
Swedia dan Finlandia melamar keanggotaan NATO tahun lalu dan membuang kebijakan non-blok militer yang telah lama dipegang setelah invasi Rusia ke Ukraina. Pengajuan untuk keanggotaan blok harus disetujui oleh semua anggota NATO. Turki dan Hongaria belum menyetujui masuknya Swedia.
Di lain pihak, Turki berusaha membeli F-16 senilai US$20 miliar dan hampir 80 perlengkapan modernisasi dari Amerika Serikat. Tetapi penjualan itu terhenti karena keberatan dari Kongres AS atas penolakan Ankara untuk menyetujui perluasan NATO, catatan hak asasi manusianya, dan kebijakan soal Suriah. Kendati demikian pemerintahan Biden telah berulang kali mengatakan mendukung penjualan tersebut.
Paket yang jauh lebih kecil senilai US$259 juta termasuk pemutakhiran perangkat lunak avionik untuk armada pesawat tempur F-16 Turki saat ini disetujui oleh Kongres AS awal tahun ini, beberapa hari setelah Turki meratifikasi aksesi Finlandia ke NATO.
Pemerintahan Biden berulang kali menolak pernyataan apa pun tentang "quid pro quo" antara penjualan dan perluasan NATO, meskipun Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Januari mengatakan pihak AS menjamin persetujuan tawaran NATO akan dipandang positif oleh Kongres.
Sekelompok senator bipartisan dalam surat kepada Biden pada Februari lalu mengatakan, kegagalan Turki untuk meratifikasi protokol aksesi untuk Swedia dan Finlandia akan "mempertanyakan penjualan yang tertunda ini", mengacu pada F-16.
Sebuah sumber yang mengetahui diskusi tersebut mengatakan bahwa Amerika Serikat sebelumnya mengatakan kepada Turki bahwa akan sulit untuk membuat Kongres menyetujui kesepakatan F-16 jika Ankara tidak memberi lampu hijau kepada Swedia.
Turki meratifikasi aksesi Finlandia ke NATO pada akhir Maret, tetapi terus menolak Swedia. Ankara menuding Stockholm menampung oposisi Turki yang mereka anggap teroris. Hongaria juga belum menyetujui masuknya Swedia.
Melihat Swedia bergabung dengan NATO pada pertengahan Juli ketika aliansi tersebut akan mengadakan pertemuan puncak para pemimpin di Lituania adalah salah satu prioritas utama Washington.
Kepresidenan Turki dalam sebuah pernyataan soal pembicaraan telepon antara Biden dan Erdogan, mengatakan kedua pemimpin sepakat untuk memperdalam kerja sama dalam semua aspek hubungan bilateral mereka, yang semakin penting dalam menghadapi tantangan regional dan global. Pernyataan itu sama sekali tidak menyebut soal F-16 dan Swedia. (Tempo)