Joe Biden Kerahkan 1.500 Pasukan Tambahan ke Perbatasan AS dengan Meksiko
pada tanggal
03 Mei 2023
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Pemerintahan Presiden Joe Biden untuk sementara akan mengirim 1.500 pasukan tambahan untuk membantu mengamankan perbatasan Amerika-Meksiko, kata Pentagon pada Selasa, sebagai antisipasi peningkatan imigrasi ilegal ketika pembatasan Covid-19 di perbatasan dicabut akhir bulan ini.
Baca Juga
Apa yang disebut pembatasan Title 42, yang akan berakhir pada 11 Mei, memungkinkan otoritas AS dengan cepat mengusir imigran non-Meksiko ke Meksiko tanpa kesempatan untuk mencari suaka.
Biden, seorang Demokrat yang mencalonkan diri untuk pemilihan kembali pada 2024, telah bergulat dengan rekor jumlah imigran yang ditangkap secara ilegal melintasi perbatasan AS-Meksiko sejak ia menjabat pada 2021.
Senator Bob Menendez, seorang Demokrat dan ketua Komisi Hubungan Luar Negeri Senat, mengatakan keputusan Biden untuk mengirim pasukan-pasukan tidak dapat diterima.
"Mencoba untuk mencetak poin politik atau mengintimidasi migran dengan mengirim militer ke perbatasan melayani serangan xenofobia Partai Republik pada sistem suaka kita," kata Menendez dalam sebuah pernyataan.
1500 pasukan kemungkinan tiba di perbatasan AS-Meksiko pada 10 Mei, kata Ryder dalam sebuah pengarahan. Pentagon sedang mencari cara untuk mengganti personel tugas aktif dengan personel dari pasukan cadangan, katanya.
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador, ketika ditanya tentang pengerahan pasukan dalam sebuah jumpa pers, mengatakan AS adalah negara berdaulat dan bahwa Meksiko menghargai keputusan itu.
Praktik Umum
Pasukan militer AS telah digunakan untuk membantu mengamankan perbatasan dalam pemerintahan-pemerintahan presiden sebelumnya, termasuk Republikan George W. Bush, Demokrat Barack Obama dan Trump, yang mengerahkan ribuan pasukan dinas aktif dan Garda Nasional.
Sekretaris pers Gedung Putih White Karine Jean-Pierre menyebut pengerahan semacam itu “sebuah praktik umum”.
Para pemimpin Pentagon telah lama frustrasi tentang penempatan militer ke perbatasan, secara pribadi berpendapat bahwa tugas-tugas biasa lebih cocok untuk lembaga penegak hukum dan dapat mempengaruhi kesiapan militer.
Para aktivis imigrasi mengkritik upaya-upaya terdahulu untuk mengirim pasukan-pasukan ke perbatasan.
"Orang yang mencari suaka harus bertemu dengan profesional kemanusiaan, sukarelawan penyambutan, dan profesional medis dan kesehatan mental. Bukan tentara," cuit Bilal Askaryar, manajer kampanye sementara dari Kampanye #WelcomeWithDignity. (Tempo)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.