Josep Borrel Usulkan Bantuan Militer Rp 57 Triliun untuk Ukraina
pada tanggal
18 Mei 2023
JENEWA, LELEMUKU.COM - Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengusulkan penambahan 3,5 miliar euro (Rp57,3 triliun) untuk membiayai bantuan militer ke Ukraina.
Sumber di Uni Eropa, mengatakan Borrell meminta pemerintah Uni Eropa menaikkan pagu keuangan Fasilitas Perdamaian Eropa (EPF), sebuah dana yang mengalokasikan sekitar 4,6 miliar euro untuk bantuan militer ke Ukraina.
"Dia baru saja membuat proposal," kata seorang diplomat Eropa, Rabu, 17 Mei 2023.
Proposal Borrell membutuhkan persetujuan dari pemerintah nasional Uni Eropa. Mereka sepakat pada Desember lalu bahwa, "jika diperlukan", peningkatan seperti itu dapat dibenarkan.
Dana tersebut, yang didirikan pada 2021, disusun untuk membantu negara-negara berkembang membeli peralatan militer. Namun serikat beranggotakan 27 orang tersebut dengan cepat memutuskan menggunakannya juga untuk mengirimkan senjata ke Ukraina setelah invasi Rusia pada Februari tahun lalu.
Dana tersebut terpisah dari anggaran UE, yang tidak diperbolehkan untuk membiayai operasi militer.
Tetapi fakta bahwa negara-negara UE bersatu untuk membeli senjata dan amunisi untuk negara yang berperang dengan Rusia menandai langkah bersejarah bagi blok tersebut, yang selama beberapa dekade menghindari keterlibatan dalam urusan pertahanan dan militer.
Perang berarti bahwa EPF telah menghabiskan uang tunai jauh lebih cepat dari yang direncanakan. Awalnya anggaran 5 miliar euro hingga 2027. Plafon itu telah dinaikkan sekali, sebesar 2 miliar euro, Desember lalu.
Dana tersebut memungkinkan negara-negara UE yang memasok senjata dan amunisi ke Ukraina untuk mengklaim kembali sebagian dari biayanya. Negara-negara UE berkontribusi pada dana tersebut sesuai dengan ukuran ekonomi mereka.
Seorang pejabat senior UE mengatakan Borrell telah memutuskan untuk meminta tambahan karena dana hampir habis dan layanan kebijakan luar negeri UE ingin memastikan EPF memiliki cukup uang untuk membiayai bantuan militer untuk negara lain serta Ukraina.
"Kita harus top up," kata pejabat itu. "Inti dari Fasilitas Perdamaian Eropa ... memiliki karakter universal. Itu tidak dibuat khusus untuk Ukraina. Itu dibuat untuk konflik apa pun yang dapat ditangani oleh Uni Eropa." (Tempo)