-->

Mesir Tolak Permintaan Amerika untuk Tutup Wilayah Udaranya bagi Rusia


KAIRO, LELEMUKU.COM - Mesir mengabaikan permintaan Amerika Serikat agar menutup wilayah udaranya untuk penerbangan militer Rusia. Wilayah udara Mesir telah menjadi koridor vital yang menjadi penghubung antara Moskow dengan pangkalan-pangkalan militernya di Suriah.

Surat kabar Wall Street Journal mewartawakan sejumlah pejabat tinggi Amerika Serikat pada Februari dan Maret 2023 telah meminta Kairo agar mendeklarasikan kalau wilayah langitnya terbatas untuk jet tempur Rusia. Mesir tidak merespon permintaan ini dan setiap penerbangan antara Suriah dan Rusia masih berlanjut tanpa hambatan.

Saat dikonfirmasi oleh Wall Street Journal, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menolak berkomentar. Pangkalan udara Khmeimim adalah salah satu fasilitas militer penting Rusia di Suriah. Sejak tahun lalu, Irak, Yordania dan Turki sudah memblokir penerbangan militer Rusia sesuai permintaan Amerika Serikat. Walhasil, jet tempur Rusia sekarang harus terbang memutar melewati Azerbaijan dan Iran ke arah selatan lalu ke barat melewati Arab Saudi, kemudian ke utara melintasi wilayah udara Mesir sebelum akhirnya mendarat di pangkalan udara Khmeimim.

Jika Mesir tidak memberikan izin melintasi wilayah udaranya pada Rusia, maka Rusia terpaksa harus mencari rute baru yang tentu akan semakin jauh, bisa jadi harus melintasi wilayah udara Benua Afrika demi bisa tiba di pangkalan udara Khmeimim di Suriah.

Sementara itu, penutupan selat Bosphorus dan Dardanelles oleh Turki untuk kapal-kapal militer pada tahun lalu, berhasil mempersulit lalu-lintas pengiriman senjata dan peralatan militer lewat laut. Otoritas Amerika Serikat meyakini Moskow mengirimkan senjata-senjatanya yang ada di Suriah ke medan tempur di Ukraina. Rusia belum membenarkan atau menyangkal dugaan Amerika Serikat ini.

Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi dan Presiden Rusia Vladimir Putin memiliki hubungan yang baik. Mesir pun mengadopsi sikap netral terhadap perang Ukraina. Menurut sejumlah dokumen Pentagon yang bocor, Presiden Al Sisi baru-baru ini tidak menyetujui rencana suplai senjata ke Rusia, sebaliknya dia mendukung suplai senjata ke Amerika Serikat, di mana amunisi itu akan digunakan untuk tentara Ukraina. Keputusan itu dibuat menyusul apa yang disebut Washington sebagai sebuah serangan diplomatik dari Washington.   (Tempo)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel