Parlemen Australia Minta Julian Assange Dibebaskan
pada tanggal
10 Mei 2023
CANBERRA, LELEMUKU.COM - Delegasi lintas partai anggota parlemen Australia, Selasa, 9 Mei 2023, mengatakan bahwa mereka bertemu Duta Besar AS Caroline Kennedy, mendesaknya untuk membantu menghentikan kasus ekstradisi yang tertunda terhadap pendiri WikiLeaks Julian Assange dan mengizinkannya kembali ke Australia.
“Kelompok Parlemen Bawa Pulang Julian Assange” mengatakan mereka telah memberi tahu utusan AS tentang “kekhawatiran yang meluas di Australia” tentang penahanan berkelanjutan Assange, seorang warga negara Australia.
Pertemuan tersebut dilakukan menjelang kunjungan terjadwal Presiden AS Joe Biden ke Australia bulan ini untuk pertemuan puncak para pemimpin Quad.
"Ada berbagai pandangan tentang Assange di komunitas Australia dan anggota Kelompok Parlemen mencerminkan keragaman pandangan itu. Tapi yang tidak diperdebatkan dalam Kelompok itu adalah bahwa Mr. Assange diperlakukan tidak adil," kata anggota parlemen dalam sebuah pernyataan. pernyataan setelah bertemu Kennedy di Canberra.
Assange sedang berjuang melawan ekstradisi dari Inggris ke Amerika Serikat di mana dia menjadi buron atas tuduhan kriminal dalam pengungkapan dokumen rahasia militer AS dan kawat diplomatik pada 2010. Washington mengatakan bahwa pelepasan dokumen tersebut telah membahayakan nyawa.
Pendukung Assange mengatakan dia adalah pahlawan anti kemapanan yang menjadi korban karena mengungkap kesalahan AS, termasuk dalam konflik di Afghanistan dan Irak.
Kedutaan Besar AS di Australia mengonfirmasi pertemuan itu dalam sebuah tweet tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Saudara laki-laki Assange, Gabriel Shipton, mengatakan kepada Reuters bahwa dia merasa pertemuan itu merupakan "pengakuan penting" oleh pemerintah AS bahwa "kebebasan Julian penting bagi jutaan warga Australia".
"Setelah (Perdana Menteri Anthony Albanese) mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap pemerintahan Biden, ini sekarang menjadi ujian bagi Duta Besar Kennedy untuk melihat apakah dia dapat menggerakkan Washington dalam masalah ini," katanya.
Albanese, yang telah mengadvokasi pembebasan Assange, pekan lalu mengungkapkan kekesalannya karena belum menemukan penyelesaian diplomatik atas masalah tersebut.
Dukungan untuk Assange di kalangan pembuat kebijakan AS tetap rendah. Hanya beberapa anggota Kongres yang maju mendukung tuntutan untuk membatalkan tuntutan terhadapnya.
Jika diekstradisi, Assange menghadapi hukuman hingga 175 tahun penjara dengan keamanan maksimum. (Tempo)