Perundingan untuk Naikkan Plafon Utang AS Berlanjut hari Rabu
pada tanggal
25 Mei 2023
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Perundingan antara pemerintahan Presiden AS Joe Biden yang berasal dari partai Demokrat dan para legislator di DPR yang dikontrol fraksi Republik mengenai plafon utang pemerintah dijadwalkan dimulai kembali hari Rabu (24/5).
Pembicaraan antara kedua pihak terhenti hari Selasa tanpa kemajuan nyata ke arah kesepakatan yang akan memberi izin Departemen Keuangan AS untuk menaikkan plafon dari $31 triliun sekarang ini dan terus meminjam uang untuk membayar utang pemerintah. Menteri Keuangan Janet Yellen telah memperingatkan bahwa departemennya akan kehabisan dana pada Kamis 1 Juni. Ini dapat membuat pemerintah gagal membayar utang-utangnya, menjerumuskan AS ke resesi yang sangat berbahaya dan menciptakan gejolak di pasar global.
Fraksi Republik di DPR meminta pemerintahan Biden agar setuju untuk menurunkan anggaran belanja federal ke level tahun 2022. Fraksi Republik juga ingin memberlakukan persyaratan kerja yang ketat bagi orang-orang Amerika yang mendaftar ke program bantuan bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah seperti bantuan pangan dan uang tunai serta program asuransi kesehatan Medicaid.
Gedung Putih telah mengusulkan pembekuan pengeluaran federal pada tingkat tahun ini, dan ingin mengakhiri keringanan pajak bagi orang-orang kaya Amerika dan beberapa perusahaan. Pemerintah juga telah mengusulkan agar belanja pertahanan dimasukkan ke setiap pemangkasan pengeluaran potensial.
Presiden Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy telah menolak proposal pihak lain, tetapi berbagai media berita mengatakan kesepakatan potensial dapat mencakup pengambilan kembali $30 miliar dana bantuan pandemi COVID-19 yang tidak terpakai dan reformasi untuk menyederhanakan proses persetujuan proyek-proyek energi baru.
Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan kepada wartawan hari Selasa bahwa perundingan “bergerak maju,” tetapi ia bersikukuh bahwa kedua kubu, Demokrat maupun Republik, “harus memahami bahwa mereka tidak akan mendapatkan semua yang mereka inginkan.” Ia mengatakan bahwa tujuannya adalah “mendapatkan anggaran yang masuk akal, bipartisan, yang dapat diajukan ke pemungutan suara dan disetujui oleh fraksi Demokrat dan Republik di DPR dan di Senat.” (VOA)