Recep Tayyip Erdogan Maju ke Putaran Kedua di Pilpres Turki
pada tanggal
16 Mei 2023
ANKARA, LELEMUKU.COM - Warga Turki menghadapi prospek pemilihan presiden putaran kedua untuk pertama kalinya dalam sejarah setelah presiden Recep Tayyip Erdogan yang konservatif gagal memenangkan putaran pertama pemilihan penting di negara itu.
Jajak pendapat prapemilu menunjukkan bahwa Erdogan berpotensi mengalami kekalahan pemilihan nasional pertama dari aliansi enam partai penantang utamanya, dalam pemungutan suara yang dipandang sebagai yang paling penting dalam sejarah pasca-Ottoman di negara berpenduduk mayoritas Muslim itu.
Namun pria berusia 69 tahun itu menggagalkan ekspektasi tersebut dalam pemungutan suara hari Minggu dan kemungkinan dapat memperpanjang cengkeraman kekuasaannya selama dua dekade pada 28 Mei, setelah dia maupun Kemal Kilicdaroglu tidak mencapai ambang 50 persen untuk kemenangan pada putaran pertama.
Dengan hampir semua surat suara dihitung pada Senin pagi, Erdogan memimpin dengan 49,42 persen suara, sedangkan Kilicdaroglu 44,95 persen, menurut angka resmi yang diberikan oleh kantor berita negara Anadolu.
Kandidat nasionalis ketiga, Sinan Ogan, muncul sebagai “kingmaker” (penentu) setelah meraih lima persen suara, tetapi sejauh ini belum menyatakan dukungan pada salah satu calon terdepan.
Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) pimpinan Erdogan yang berakar Islam dan sekutu-sekutunya dari ekstrem kanan juga memperoleh suara mendekati mayoritas langsung dalam pemilihan parlemen hari Minggu.
Lira jatuh terhadap euro karena para pedagang mencerna dengan kekhawatiran akan kemungkinan berlanjutnya kebijakan ekonomi Erdogan yang tidak konvensional.
Indeks Borsa Istanbul dibuka tajam di zona merah pada hari Senin dan turun hampir 4,5 persen sekitar pukul 11:00 (waktu setempat). (VOA)