Tingkatkan Sanksi ke Rusia, Jepang Kutuk Penyebaran Senjata Nuklir di Belarusia
pada tanggal
27 Mei 2023
TOKYO, LELEMUKU.COM - Jepang akan memberlakukan sanksi tambahan terhadap Rusia menyusul penyebaran senjata nuklir Moskow di Belarusia. Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno memastikan ini setelah KTT Kelompok Tujuh (G7) yang diselenggarakan negara itu pekan lalu setuju untuk meningkatkan langkah-langkah untuk menghukum Invasi Rusia ke Ukraina.
Matsuno juga mengecam langkah Rusia pada Kamis, 25 Mei 2023, untuk mengerahkan senjata nuklir taktis di Belarusia. Tokyo menganggap hal itu akan semakin mengintensifkan situasi seputar invasi ke Ukraina.
"Sebagai satu-satunya negara yang menderita bom atom selama masa perang, Jepang tidak pernah menerima ancaman nuklir Rusia, apalagi penggunaannya," kata Matsuno dalam konferensi pers reguler di Tokyo, Jumat, 26 Mei 2023, seperti dilansir Reuters.
Rusia terus bergerak mendorong rencana untuk menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarusia. Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menyatakan hulu ledak sudah bergerak, dalam penyebaran pertama bom semacam itu di luar Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991.
Presiden Vladimir Putin mengatakan Amerika Serikat dan sekutunya berperang dalam perang proksi yang meluas melawan Rusia setelah Kremlin mengirim pasukan ke Ukraina 15 bulan lalu. Rencana penyebaran nuklir diumumkan oleh Putin dalam sebuah wawancara dengan televisi pemerintah pada 25 Maret.
"Kolektivitas Barat pada dasarnya mengobarkan perang yang tidak diumumkan terhadap negara kita," kata menteri pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, pada pertemuan dengan mitranya dari Belarusia di Minsk, seperti keterangan yang dikeluarkan kementerian, Kamis.
Para pemimpin G7, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Prancis, pekan lalu menunjukkan tekad mereka untuk mendukung Ukraina dengan bantuan militer tambahan dan sanksi terhadap Rusia. Pengukuhan itu dinyatakan dalam pertemuan puncak tahunan yang diadakan di kota Hiroshima yang dibom atom pertama di dunia.
Dalam tindakan terkoordinasi dengan G7, Jepang akan membekukan aset 78 kelompok dan 17 individu termasuk perwira militer di Rusia. menurut pernyataan kementerian luar negeri pada Jumat, Tokyo juga akan melarang ekspor ke 80 entitas Rusia seperti laboratorium penelitian yang berafiliasi dengan militer.
Jepang akan melarang penyediaan layanan konstruksi dan teknik ke Rusia, meskipun rincian tindakan tersebut akan diumumkan di kemudian hari, kata pernyataan kementerian perdagangan.
Amerika Serikat juga mengutuk keras kesepakatan yang memungkinkan Rusia menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarus. Namun juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller. tetapi belum melihat alasan untuk menyesuaikan postur nuklir mereka. (Tempo)