Danrem Jazira Onim, Hartono Jalin Komunikasi dengan Masyarakat dan Keluarga Besar TNI di Fakfak
pada tanggal
08 Juni 2023
FAKFAK, LELEMUKU.COM - Komandan Korem (Danrem) 182/Jazira Onim, Kolonel Inf Hartono, S.IP, M.M jalin komunikasi sosial dengan komponen masyarakat dan Keluarga Besar TNI (KBT) di Balai Kampung Sekru Distrik Pariwari Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Rabu (7/6/2023).
Kegiatan ini bertujuan mewujudkan keeratan dalam rangka kepentingan pertahanan negara. Komunikasi sosial ini mengusung tema “Satukan presepsi, kuatkan sinergi guna merajut keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”
Danrem Kolonel Inf Hartono mengatakan, secara umum Papua ini adalah bagian dari kesatuan NKRI selamanya dan tidak bisa dipisahkan dengan alasan apapaun. Meskpun ada oknum yang ingin memisahkan Papua dari NKRI, itu hanya kepentingan pribadi
“Itu hanya kepentingan pribadi seperti Benny Wenda, juga Egianus Kagoya yang sekarang menyandra pilot Susi Air, itu juga kepentingan pribadi. Bapak, ibu kita sudah NKRI, mari dukung pemerintah untuk membangun daerah kita, jangan terpengaruh dengan orang lain,” ujar Danrem.
Menurut Danrem, modal sosial yang harus kita perkuat adalah menjaga jati diri sebagai bangsa yang hebat untuk membangun negeri yang lebih kuat, kokoh, dan harmonis di dalam bingkai NKRI.
“Kita sebagai bangsa yang besar harus tahu menghargai jasa para pahlawan kita yang telah berkorban merebut yang dulu Irian Barat dari tangan penjajah untuk ke NKRI,” ingatkan Danrem.
Danrem mengakui, Papua ini memiliki kekayaan alam yang berlimpah, diantaranya ada emas, minyak, kayu dan batu. Jangan berpikir kata Danrem, bahwa batu bukan berharga, batu sangat berharga merupakan bagian dari kekayaan Papua.
“Bangun rumah harus menggunakan batu, artinya apa bapak, ibu, mari kita menyuarahkan bahwa di hati kita tidak ada negara lain, hanya NKRI, tidak belok kiri dan ke kanan, mari kita ingatkan rekan-rekan kita yang masih salah jalan untuk kembali ke NKRI,” pinta Danrem.
Pada kesempatan itu juga Danrem mengingatkan pemuda-pemudi di tanah Papua ini tetap sekolah, karena memperoleh ilmu pengetahuan untuk mengelolah sumber daya alam yang berlimpah sangat penting.
“Jadi tidak saja menjadi prajurit TNI maupun Polri, tetapi bisa menjadi pengusaha, coba kita lihat rumah-rumah yang besar, bertingkat di Fakfak itu dimiliki oleh masyarakat kita pendatang, kita orang Papua jangan kalah saing dengan mereka. Kita memiliki kekayaan yang berlimpah, orang Papua tidak mungkin tidak punya tanah, pasti ada, itulah dimanfaatkan, diolah dengan baik untuk keberlangsungan kehidupan kita sendiri, bukan untuk orang lain,” tambah Danrem.
Danrem juga menyinggung tentang Stunting, yang sangat tinggi urutan ketiga di Provinsi Papua Barat. Hal ini menjadi perhatian kita semua, bukan saja tanggungjawab pemerintah, tetapi juga masyarakat.
“Mabuk karena miras juga bagian dari Stunting, maaf ya, bapak-bapak misalnya jual pala dapat uang, bukan beli beras, ikan dan sayur atau makanan yang bergizi untuk istri dan anak-anak, terutama istri yang sedang hamil, misalnya, tetapi beli miras, pulang rumah mabuk ribut istri, nah ini bagian dari stunting, ini yang harus dihindari,” tegas Danrem.
Usai arahan, Danrem menyerahkan sembako kepada beberapa anak dan cenderamata kepada Tokoh Masyarakat di Kampung Sekru, selain itu Danrem juga memberikan cenderamata kepada insan pers di Kabupaten Fakfak. (Pendam18)