Joe Biden Mau Perkuat Aturan untuk Jamin Hak LGBTQ
pada tanggal
12 Juni 2023
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyerukan diambilnya langkah-langkah baru untuk melindungi hak dan keselamatan orang-orang LGBTQ+ di tengah serentetan serangan serta peraturan yang tak ramah komunitas marjinal itu. hal ini disampaikan Biden saat menjadi tuan rumah perayaan Pride terbesar dalam sejarah Gedung Putih pada Sabtu, 10 Juni 2023.
Biden, politikus dari Partai Demokrat, mendesak Kongres Amerika Serikat untuk meloloskan "UU Kesetaraan" yang akan mengamandemen Undang-Undang Hak Sipil 1964. Ia ingin memasukkan orientasi seksual dan identitas gender untuk perlindungan di samping ras, agama, jenis kelamin, dan asal negara, serta melarang senjata serbu.
Serangan dan serangkaian undang-undang di negara bagian yang dipimpin Republik menargetkan pemuda transgender. Peraturan daerah yang dimaksud melarang guru anak-anak yang lebih muda untuk mendiskusikan gender atau seksualitas.
Biden khawatir ini telah menciptakan lingkungan yang mengancam bagi orang-orang LGTBQ. "Ketika keluarga di seluruh negeri menghadapi keputusan yang menyiksa untuk pindah ke negara bagian yang berbeda untuk melindungi anak mereka dari undang-undang anti-LGTBQ yang berbahaya, kita harus bertindak,” katanya di Gedung Putih.
Ribuan tamu dari komunitas LGBTQ yang hadir di Gedung Putih bersorak-sorai dan tepuk tangan dari kerumunan. Di antara mereka banyak yang mengenakan baju warna pelangi, celana pendek dan gaun malam. Beberapa ada yang datang dengan pakaian seret.
Mereka piknik di halaman selatan Gedung Putih termasuk Menteri Transportasi Pete Buttigieg, orang LGBTQ pertama yang secara terbuka memegang posisi Kabinet, dan Asisten Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Laksamana Rachel Levine – orang transgender pertama yang secara terbuka dikonfirmasi oleh Senat.
Para tamu juga termasuk orang yang selamat dari penembakan mematikan di klub malam LGTBQ Club Q di Colorado Springs November lalu dan Pulse, klub malam gay di Orlando, Florida, pada 2016. Banyak yang meneriakkan "empat tahun lagi" saat Biden mendekati akhir pidatonya.
"Peraturan daerah itu menyerang nilai-nilai dan kebebasan paling mendasar yang kita miliki sebagai orang Amerika," ucap Biden menegaskan.
Ibu negara Jill Biden mengatakan perayaan itu dimaksudkan untuk menemukan kegembiraan dan merayakan keindahan serta ketahanan komunitas LGBTQ dalam menghadapi ancaman yang semakin besar terhadap kehidupan dan hak mereka.
"Hari ini, kami mengatakan dengan lantang dan jelas - bahwa kamu termasuk, bahwa kamu cantik, bahwa kamu dicintai," kata Jill Biden. "Biarkan itu mengingatkanmu bahwa kamu tidak harus menghadapi pertempuran itu sendirian. Kamu tidak pernah sendirian."
Perayaan ini harusnya dilakukan pada Kamis, 8 Juni 2023, namun ditunda karena asap dari kebakaran hutan Kanada.
Sebelum acara akhir pekan, Biden pada minggu lalu telah mengumumkan langkah-langkah baru yang dimaksudkan untuk mengekang larangan buku dan kejahatan rasial. Ini membantu remaja transgender mengakses perawatan yang lebih baik, dan meningkatkan koordinasi federal untuk melindungi lebih baik perayaan Pride, pawai, pusat komunitas, penyedia layanan kesehatan, dan usaha kecil.
Florida telah berada di garis depan pembatasan yang ditujukan untuk komunitas LGBTQ di bawah Gubernur Ron DeSantis. Menurutnya, langkah-langkah tersebut melindungi anak-anak. Baru-baru ini dia maju sebagai bakal calon presiden AS untuk 2023 dari Partai Republik, dan siap menantang Biden.
Sebagai presiden, Biden telah membatalkan larangan individu transgender yang bertugas di militer. Ia mengeluarkan perintah baru untuk menghentikan terapi konversi dan menandatangani Undang-Undang Penghormatan terhadap Perkawinan, yang secara federal mengakui pernikahan sesama jenis, menjadi undang-undang.
Dukungan Amerika untuk pernikahan sesama jenis telah berlipat ganda sejak akhir 1990-an menjadi lebih dari 70 persen, jajak pendapat Gallup menunjukkan. Persentase orang yang mengidentifikasi diri sebagai LGBTQ telah berlipat ganda dalam dekade terakhir menjadi lebih dari 7 persen.
Sedikitnya 70 RUU yang dianggap anti-LGBTQ oleh Kampanye Hak Asasi Manusia disahkan di gedung-gedung negara pada sesi legislatif ini. Angka tersebut dua kali lipat naik dari rekor tahun sebelumnya. Lebih dari 500 peraturan serupa juga telah diperkenalkan.(Tempo)