Jokowi Sebut Tunggu Hari untuk Umumkan Menkominfo Pengganti Johnny Plate
pada tanggal
26 Juni 2023
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan saat ini sudah memiliki nama pengganti Johnny Plate sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika. Plate sebelumnya dicopot dari jabatannya itu karena ditangkap oleh Kejaksaan Agung karena diduga terlibat kasus korupsi proyek pengadaan tower Base Transceiver Station (BTS) Sakti.
Sebagai penggantinya, Jokowi memerintahkan Menkopolhukam Mahfud Md sebagai Pelaksana Tugas Menkominfo sejak beberapa bulan yang lalu. "Udah (ada namanya), tapi nunggu, nunggu hari (buat diumumkan)," ujar Jokowi di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, Senin, 26 Juni 2023.
Jokowi menyebut jika sudah waktunya, dia bakal langsung mengumumkan nama pengganti Johnny. Ia tak mau membeberkan nama pengganti politikus NasDem di kabinet tersebut.
Johnny terjerat kasus korupsi BTS Kominfo dan telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung.
Mahfud Md mengatakan proyek senilai Rp28 triliun lebih itu awalnya berjalan lancar pada periode 2006 - 2019 dan mulai bermasalah pada tahun anggaran 2020.
"Muncul masalah sejak anggaran tahun 2020, yaitu ketika proyek senilai Rp 28 sekian triliun itu dicairkan dulu sebesar Rp 10 koma sekian triliun pada tahun 2020-2021," kata Mahfud beberapa waktu lalu.
Tetapi, ketika laporan tentang proyek dan penggunaan dananya harus dipertanggungjawabkan pada Desember 2021, Mahfud menyebut tower BTS itu tidak ada. Kominfo pada saat itu beralasan pembangunan tower BTS karena pandemi Covid-19 dan minta perpanjangan sampai Maret 2022.
"Seharusnya itu tidak boleh secara hukum, tapi diberi perpanjangan 21 Maret untuk itu," ujar Mahfud.
Akan tetapi saat tiba bulan Maret, Mahfud menyebut jumlah tower BTS yang dilaporkan hanya sekitar 1.100 tower dari 4.200 tower ditargetkan. Namun, saat diperiksa melalui satelit, dari 1.100 yang diklaim hanya 958 tower yang terlacak.
"Dari 958 itu tidak diketahui apakah itu benar bisa digunakan atau tidak, karena sesudah diambil 8 sampel dan itu semuanya tidak ada yang berfungsi sesuai dengan spesifikasi," kata Mahfud.
Adapun nilai pembangun 958 tower BTS, kata Mahfud, nilainya diperkirakan mencapai Rp2,1 triliun. Padahal, kata dia, jumlah dana yang sudah dicairkan sebanyak Rp10 triliun. Sehingga ada dana sebesar Rp 8 triliun yang tidak jelas penggunaan dananya. (Tempo)