Mitsubishi Fuso dan Hino Merger Kembangkan Mesin dan Bahan Bakar Hidrogen
pada tanggal
06 Juni 2023
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Pada 30 Mei 2023, Mitsubishi Fuso Truck and Bus (MFTBC) dan Hino Motors resmi bergabung atau merger. Kerja sama kedua mencakup pengembangan powertrain dan bahan bakar hidrogen.
Kedua perusahaan tersebut akan mencari skala ekonomi melalui pengembangan bersama, pengadaan, dan produksi. Pada saat yang sama, keduanya juga akan mempercepat dekarbonisasi industri transportasi dengan memanfaatkan teknologi CASE dari masing-masing perusahaan induk, yakni Daimler Truck dan Toyota.
"Upaya bersama kami untuk menciptakan masa depan ini dimulai dengan penggabungan Mitsubishi Fusoo dan Hino untuk membangun fondasi bisnis agar dapat bersaing di panggung global. Perusahaan kami juga berencana mempercepat penerapan mobilitas hidrogen, dimulai dengan kendaraan komersial," kata Presiden Toyota Koji Sato dalam keterangan resminya, dikutip Tempo hari ini, Selasa, 6 Juni 2023.
Dalam kerja sama ini, saham akan dibagi rata antara Daimler Truck dan Toyota. Mitsubishi Fuso dan Hino juga akan mempertahankan merek dan jaringan penjualan mereka di Jepang dan luar negeri.
Kerja sama Fuso dan Hino dijadwalkan selesai pada tahun fiskal hingga Maret 2024. Sementara untuk merger akan dilakukan pada akhir tahun kalender tersebut.
Sato mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama untuk mengkomersialkan produk dan membangun infrastruktur hidrogen untuk mempromosikan penggunaan teknologi hidrogen secara luas. Sato menuturkan bahwa pasar kendaraan komersial menengah dan berat global berada di angka 3 hingga 3,5 juta kendaraan. Hino dan Mitsubishi Fuso masing-masing menghasilkan 250.000 unit dan 150.000 unit.
CEO Daimler Trucks Martin Daum mengatakan perusahaannya berkomitmen penuh untuk memimpin transformasi teknologi dan memerangi perubahan iklim. Hingga akhir 2020, Daimler telah memiliki delapan truk dan bus tanpa emisi yang diproduksi secara massal.
"Bisnis gabungan Fuso-Hino akan memiliki akses penuh ke teknologi Daimler Trucks di sisi tugas berat. Penggabungan ini akan menjadi pengubah permainan yang lengkap," jelas Daum.
Fuso sendiri didirikan oleh Grup Mitsubishi sekitar 90 tahun yang lalu. Daimler mengambil saham Mitsubishi Fuso pada tahun 2003 dan saat ini memiliki 89 persen saham. Fuso telah menjual kendaraan komersial di sekitar 170 pasar.
"Kolaborasi ini hanya dapat berhasil jika kita bergabung secara setara, menghormati satu sama lain, menghargai kekuatan satu sama lain, dan bekerja sama untuk membuat masa depan lebih cerah daripada yang dapat kita temukan sendirian," ujar CEO Mitsubishi Fuso Karl Deppen.
Sementara itu, Presiden Hino Satoshi Ogiso mengaku tidak akan membuang kesempatan untuk mengembangkan teknologi CASE untuk mengatasi masalah sosial seperti netralitas karbon, kekurangan pengemudi, dan kecelakaan lalu lintas.
"Bagi Hino, proyek ini akan menjadi upaya seluruh perusahaan. Setelah merger dijadwalkan pada akhir tahun 2024, kami bertekad untuk bekerja sama dengan Mitsubishi Fuso dan rekan-rekannya untuk membentuk tim yang erat yang saling belajar dan menghormati," ucap Ogiso. (Tempo)