Paus Kirim Matteo Zuppi ke Ukraina untuk Misi Perdamaian
pada tanggal
06 Juni 2023
KYIV, LELEMUKU.COM - Kardinal Italia Matteo Zuppi bertolak ke ibu kota Ukraina, Kyiv, pada Senin 5 Juni 2023, untuk bertemu dengan pemerintah setempat. Seperti dilansir Reuters, Zuppi ditugaskan Paus Fransiskus menjalani misi perdamaian untuk membantu mengakhiri perang Rusia di Ukraina.
Baca Juga
Kardinal Zuppi bulan lalu mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak melihat adanya mediasi dalam arti yang sebenarnya. Namun, dia siap melakukan apa pun untuk membantu meredakan ketegangan di antara dua negara tersebut.
"Kami tidak dapat menyaksikan perang tanpa setidaknya mengatakan bahwa kami merasa dekat dengan para korban dan berusaha dengan segala cara untuk mengurangi dampaknya," kata Zuppi.
Dalam pertemuan pada Mei itu, Zelensky meminta Fransiskus untuk mendukung rencana perdamaian Kyiv. Sebelumnya, ia berulang kali mengatakan tidak terbuka untuk negosiasi.
Rencana perdamaian itu mencakup gagasan untuk memulihkan integritas teritorial Ukraina, penarikan pasukan Rusia dan penghentian permusuhan, serta pemulihan perbatasan negara Ukraina.
Dalam wawancara pada 26 Mei, Paus menyinggung hal itu dengan mengatakan bahwa penyerahan wilayah yang diduduki Rusia adalah "masalah politik" yang harus diselesaikan oleh kedua pihak.
Para diplomat mengatakan bahwa Ukraina juga akan menyetujui gagasan pertemuan Zuppi dengan Zelensky dan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. "Korban dan penjajah tidak akan pernah bisa setara," kata Zelensky usai bertemu Paus Fransiskus pada 13 Mei.
Pernyataan Vatikan yang menyebut upaya kemanusiaan pada Senin tampaknya merujuk pada permintaan Kyiv dan kesediaan Vatikan untuk membantu pemulangan anak-anak Ukraina.
Kiev memperkirakan hampir 19.500 anak dibawa ke Rusia atau Krimea --wilayah Ukraina yang direbut Rusia-- sejak Februari 2022 yang dikecam sebagai deportasi ilegal.
Kardinal Zuppi berasal dari Komunitas Sant' Egidio, sebuah kelompok perdamaian dan keadilan di Roma yang berperan penting dalam sejumlah negosiasi perdamaian, khususnya di Afrika.
Pada 1992, kelompok itu menengahi kesepakatan untuk mengakhiri perang saudara di Mozambik, yang telah menewaskan sekitar satu juta orang dan membuat sekitar empat juta orang mengungsi. (Tempo)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.