Pererat Hubungan Pertahanan, India Berikan Kapal Perang ke Vietnam
pada tanggal
24 Juni 2023
NEW DELHI, LELEMUKU.COM - India mengatakan akan memberikan kapal perang angkatan laut kepada Vietnam, sebagai sinyal terbaru dari pengetatan hubungan pertahanan antara kedua negara, yang sama-sama khawatir tentang perilaku agresif China di kawasan.
Pengumuman bahwa New Delhi akan mengirimkan kapal Korvet Rudal India "INS Kirpan" ke angkatan laut Vietnam dibuat setelah pertemuan antara Menteri Pertahanan India Rajnath Singh dan mitranya dari Vietnam, Jenderal Phan Van Gang, di New Delhi, Senin (19/6).
“Korvet rudal ini adalah kapal perang kecil yang digunakan terutama untuk tujuan pertahanan pesisir (pantai),” menurut Rahul Bedi, seorang analis pertahanan independen.
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah India mengatakan bahwa memberikan kapal perang ke Hanoi akan menjadi tonggak sejarah dalam meningkatkan kemampuan Angkatan Laut Rakyat Vietnam.
Fokus kunjungan menteri pertahanan Vietnam adalah membangun hubungan militer dengan New Delhi. Dia juga membahas cara untuk meningkatkan kemampuan industri pertahanan melalui kerja sama dalam penelitian pertahanan dan produksi bersama, menurut pernyataan tersebut.
Meskipun India dan Vietnam telah memiliki kemitraan strategis sejak 2016, hubungan pertahanan kedua negara mendapatkan momentum sejak tahun lalu ketika mereka menandatangani pakta logistik militer penting yang akan memungkinkan militer mereka menggunakan pangkalan masing-masing untuk memperbaiki dan mengisi kembali pasokan. Selain itu, pakta tersebut juga mempermudah mengatur kunjungan kapal perang, pesawat militer, dan personel ke pantai satu sama lain. India juga memberikan 12 kapal penjaga berkecepatan tinggi ke Vietnam Juni lalu di bawah pinjaman senilai $100 juta yang diberikan oleh New Delhi.
Membangun kerja sama pertahanan dengan Vietnam merupakan bagian dari upaya New Delhi untuk menjaga stabilitas di kawasan Indo-Pasifik, menurut para analis. India telah terlibat dalam kebuntuan militer dengan China di sepanjang perbatasan Himalaya yang disengketakan selama tiga tahun terakhir dan juga prihatin dengan perluasan jejak Beijing di Samudera Hindia di mana China telah membangun proyek infrastruktur di negara-negara seperti Sri Lanka, Myanmar, dan Pakistan.
Di Hanoi, ada kekhawatiran tentang kapal perang dan kapal survei China yang memasuki zona ekonomi eksklusif Vietnam. Berdasarkan apa yang dikatakan Beijing sebagai peta lama, China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan sebagai wilayahnya termasuk perairan yang diklaim oleh Vietnam dan negara Asia Tenggara lainnya.
Bulan lalu, Vietnam mendesak China untuk menarik kapal survei dan mengawal kapal penjaga pantai yang memasuki perairannya. Kapal-kapal China itu pergi setelah beroperasi di perairan Vietnam selama hampir sebulan.
“Perilaku agresif China di Laut China Selatan dan bahkan di sepanjang perbatasan India, telah mengingatkan setiap negara di Indo-Pasifik tentang cara terbaik untuk menambah kemampuan mereka dalam menangani China,” menurut Chintamani Mahapatra, pendiri Kalinga Institute of Indo Pacific Studies di New Delhi.
“Faktor yang digarisbawahi adalah bahwa China telah mengirimkan lonceng peringatan ke semua negara. Dan karena tidak ada negara yang dapat membela diri sendirian melawan Beijing, wajar jika kekuatan menengah seperti India, Vietnam, dan Australia, akan menjalin hubungan keamanan antara mereka sendiri dan dengan kekuatan yang lebih besar seperti Amerika Serikat agar tidak dibuldoser oleh China.”
India juga telah mengusulkan untuk menjual sistem rudal supersonik yang dikembangkan sendiri ke Vietnam beberapa tahun lalu, tetapi kemajuan dalam kesepakatan itu berjalan lambat, menurut analis pertahanan Bedi. (VOA)