PM Singapura Lee Hsien Loong Kembali Positif Covid-19
pada tanggal
02 Juni 2023
SINGAPURA, LELEMUKU.COM - Perdana Menteri Singapura atau PM Singapura Lee Hsien Loong kembali dinyatakan positif Covid-19 lagi. Dia pertama kali dinyatakan positif mengidap Covid pada 22 Mei. Pekan lalu, dia mengatakan negatif Covid-19 dan akan kembali bekerja. "Saya merasa baik-baik saja tetapi saya khawatir telah kembali positif Covid-19," kata Lee dalam sebuah unggahan di Facebook, Kamis, 1 Juni 2023.
"Dokter mengatakan itu adalah kebangkitan COVID, yang terjadi pada 5 hingga 10 persen kasus," kata PM Singapura Lee Hsien Loong.
Lee yang berusia 71 tahun itu menambahkan, ia masih bisa menularkan virus Corona meski risikonya tidak tinggi dibandingkan infeksi awal. Dokter telah menyarankan Lee untuk mengisolasi diri sendiri sampai hasil tesnya negatif menggunakan antigen rapid test (ART).
Menurut kantor perdana menteri, Lee Hsien Loong akan memulihkan diri di rumah.
Selama ia sakit, Wakil Perdana Menteri Lawrence Wong akan menjadi Penjabat Perdana Menteri Singapura. Wong akan menjadi tuan rumah saat kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese untuk Pertemuan Pemimpin Tahunan Singapura-Australia ke-8 pada hari Jumat.
Pada Kamis, Lee mengatakan telah menantikan untuk menghadiri upacara konsekrasi Kuil Sri Thendayuthapani. Namun kini Lee harus melewatkan acara tersebut. "Saya minta maaf kepada penyelenggara, dan semua yang menghadiri upacara. Saya berharap semua orang sukses dalam konsekrasi dan perayaan," katanya.
Lee Hsien Loong dinyatakan positif Covid-19 untuk pertama kalinya pada 22 Mei setelah mengunjungi Afrika Selatan dan Kenya. Dia mendapat obat antivirus Paxlovid karena usianya. Lee telah mendapat suntikan booster vaksin Covid-19 pada November lalu.
Dalam unggahan di Facebook pada 28 Mei, dia menulis bahwa dia negatif Covid-19 dan akan kembali bekerja pada hari Senin.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menerbitkan peringatan tentang potensi kambuhnya Covid-19, atau COVID rebound. Rebound COVID telah dilaporkan terjadi antara dua hingga delapan hari setelah pemulihan awal. Ini ditandai dengan gejala yang kambuh lagi atau kembali dinyatakan positif setelah dites negatif.
Leong Hoe Nam, seorang dokter spesialis penyakit menular di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena, mengatakan bahwa rebound COVID mempengaruhi sekitar 10 persen dari mereka yang tertular penyakit tersebut. Orang yang immunocompromised berisiko mengalami infeksi terus-menerus. (Tempo)