Senator Australia Undang ICC Selidiki Tuduhan Kejahatan Perang
pada tanggal
20 Juni 2023
CANBERRA, LELEMUKU.COM - Seorang senator mengundang Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk menyelidiki apa yang diketahui para komandan militer Australia tentang tuduhan kejahatan perang di Afghanistan dalam upaya untuk menekan pemerintah Australia untuk meluncurkan penyelidikan sendiri.
Senator Jacqui Lambie, seorang legislator independen yang berpengaruh, mengajukan permohonan itu ke pengadilan yang berbasis di Den Haag tersebut pada hari Selasa (20/6) karena ia berpendapat bahwa para komandan militer belum dimintai pertanggungjawaban atas dugaan kejahatan perang tentara mereka.
“Pemerintah, tidak diragukan lagi, berharap ini semua akan hilang begitu saja. Mereka berharap warga Australia akan lupa bahwa ketika dugaan kejahatan perang di Afghanistan diselidiki, para komandannya dibiarkan bebas, sementara para tentara mereka ditindak,” kata Lambie kepada Senat.
“Ada budaya menutup-nutupi di tingkat tertinggi Angkatan Bersenjata Australia,” tambah Lambie, mantan kopral angjkatan darat.
Seorang senator mengundang Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk menyelidiki apa yang diketahui para komandan militer Australia tentang tuduhan kejahatan perang di Afghanistan dalam upaya untuk menekan pemerintah Australia untuk meluncurkan penyelidikan sendiri.
Senator Jacqui Lambie, seorang legislator independen yang berpengaruh, mengajukan permohonan itu ke pengadilan yang berbasis di Den Haag tersebut pada hari Selasa (20/6) karena ia berpendapat bahwa para komandan militer belum dimintai pertanggungjawaban atas dugaan kejahatan perang tentara mereka.
“Pemerintah, tidak diragukan lagi, berharap ini semua akan hilang begitu saja. Mereka berharap warga Australia akan lupa bahwa ketika dugaan kejahatan perang di Afghanistan diselidiki, para komandannya dibiarkan bebas, sementara para tentara mereka ditindak,” kata Lambie kepada Senat.
“Ada budaya menutup-nutupi di tingkat tertinggi Angkatan Bersenjata Australia,” tambah Lambie, mantan kopral angjkatan darat.
Ben Roberts-Smith, anggota angkatan bersenjata Australia yang paling dihormati ketika ia meninggalkan SAS pada tahun 2013, juga sedang dalam penyelidikan polisi.
Mantan kopral berusia 44 tahun itu, yang dianugerahi Victoria Cross dan Medal for Gallantry untuk pengabdiannya di Afghanistan, kalah dalam kasus pencemaran nama baik pada 1 Juni ketika Pengadilan Federal menemukan tuduhan kejahatan perang terhadapnya yang diterbitkan di sejumlah surat kabar, termasuk empat pembunuhan melanggar hukum, itu benar.
Pengacara Lambie, Glenn Kolomeitz, mengatakan ada ruang untuk penyelidikan ICC karena Brereton belum menyelidiki peran komandan dalam dugaan kejahatan perang.
ICC dapat mencari tahu bahwa komandan "tahu atau seharusnya tahu" tentang perilaku illegal itu, kata Kolomeitz.
Kolomeitz berharap keterlibatan ICC akan mendorong Australia untuk memperluas penyelidikan kejahatan perangnya sendiri kepada para komandan.
“Tanggung jawab kemudian akan berada pada Pemerintah Australia untuk memberikan beberapa pertimbangan serius mengapa Australia tidak menyelidiki aspek tanggung jawab komando di Afghanistan dan apa yang akan kami lakukan tentang itu,” kata Kolomeitz kepada wartawan.
"Tujuan kami adalah membuat kami, Australia, menyelidiki dengan benar ... tuduhan kriminalitas," tambahnya. (VOA)