-->

Teheran Pamer Rudal Balistik Hipersonik, AS Jatuhkan Sanksi ke China dan Iran


TEHERAN, LELEMUKU.COM - Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap lebih dari selusin orang dan entitas di China, Hong Kong dan Iran, termasuk atase pertahanan Iran di Beijing, atas tuduhan mereka membantu pengadaan suku cadang dan teknologi pengembangan rudal balistik Iran.

Sebelumnya, kantor berita resmi IRNA melaporkan bahwa Iran telah mempresentasikan apa yang digambarkan oleh para pejabat sebagai rudal balistik hipersonik Fattah buatan dalam negeri pertama, sebuah pengumuman yang kemungkinan akan meningkatkan kekhawatiran Barat tentang kemampuan rudal Teheran.

“Amerika Serikat akan terus menargetkan jaringan pengadaan transnasional ilegal yang secara diam-diam mendukung produksi rudal balistik Iran dan program militer lainnya,” kata Wakil Menteri Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, Brian Nelson, dalam sebuah pernyataan, Selasa, 6 Juni 2023.

Washington menjatuhkan sanksi ekstensif terhadap Iran selama bertahun-tahun, termasuk atas program rudal nuklir dan balistiknya dan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.

Pernyataan Departemen Keuangan menuduh atase pertahanan Iran di Beijing, Davoud Damghani, mengoordinasikan pengadaan terkait militer dari China untuk pengguna akhir Iran, termasuk anak perusahaan dari Kementerian Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata Iran MODAFL.

Washington menargetkan penjualan centrifuge ke Parchin Chemical Industries (PCI), penjualan logam penggunaan ganda ke perantaranya, P.B. Sadr, dan pengadaan elektronik MODAFL dalam aksi Selasa, menurut pernyataan itu. Baik PCI maupun P.B. Sadr sebelumnya sudah terkena sanksi oleh Amerika Serikat.

Belum ada tanggapan China dan Iran atas sanksi baru AS itu.

China dan Iran pada Maret 2021 menandatangani perjanjian kerja sama 25 tahun untuk memperkuat aliansi ekonomi dan politik mereka yang telah berlangsung lama. China menjadi pembeli utama minyak Iran meskipun ada sanksi AS yang dirancang untuk menghentikan ekspor ini.

Di antara mereka yang menjadi sasaran adalah Zhejiang Qingji Ind Co, Ltd yang berbasis di China, yang dituduh Departemen Keuangan menjual sentrifugal dan peralatan serta layanan lain senilai ratusan ribu dolar ke PCI dengan P.B. Sadr sebagai perantara.(Tempo)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel