Ajudan Donal Trump Walt Nauta Mengaku Tak Bersalah dalam Kasus Dokumen Rahasia Negara
pada tanggal
07 Juli 2023
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Ajudan pribadi Donald Trump, Walt Nauta, mengaku tidak bersalah atas dakwaan ia membantu mantan presiden AS itu menyembunyikan dokumen-dokumen rahasia negara yang dibawa Trump setelah meninggalkan Gedung Putih pada 2021. Hal itu disampaikannya ketika menghadiri persidangan di pengadilan federal Miami.
Pengacara Stanley Woodward mengajukan permohonan itu atas nama Nauta dalam sidang dakwaan yang hanya berlangsung beberapa menit. Pengacara Nauta yang bermarkas di Florida, Sasha Dadan, juga hadir dalam persidangan. Nauta dan pengacaranya tidak berbicara kepada wartawan seusai sidang.
Nauta tersenyum ke arah wartawan tanpa sepatah kata pun ketika tiba di pengadilan sebelum sidang.
Nauta pertama kali hadir ke persidangan bersama Trump pada 13 Juni lalu, namun tidak dapat didakwa karena tidak punya pengacara dengan izin praktik di Florida. Pendakwaannya ditunda lagi akhir Juni lalu untuk alasan yang sama.
Trump, bakal calon presiden AS terdepan dari Partai Republik, mengaku tidak bersalah atas 37 dakwaan pidana karena diduga menyimpan dokumen keamanan nasional tanpa izin dan menghalang-halangi proses penegakan hukum.
Nauta, mantan asisten Gedung Putih yang kini menjadi ajudan Trump, menghadapi enam dakwaan, antara lain berkonspirasi untuk menghalang-halangi proses penegakan hukum, memberikan pernyataan bohong, serta menahan dan menyembunyikan dokumen.
Jaksa menuduh Nauta menyembunyikan kardus-kardus berisi dokumen dari pengacara Trump yang kala itu mencari dokumen rahasia yang diminta Departemen Kehakiman AS. Ia juga dituduh berbohong kepada para penyelidik dalam wawancara sukarela.
Jaksa telah meminta Hakim Distrik AS Aileen Cannon untuk menunda persidangan hingga 11 Desember 2023. Awalnya, hakim menentukan tanggal sidang perdana pada 14 Agustus 2023.
Trump adalah presiden AS pertama, di antara yang sedang maupun yang sudah menjabat, yang menghadapi dakwaan pidana di pengadilan federal maupun pengadilan negara bagian.
Jaksa Khusus Jack Smith, yang memimpin pendakwaan, menuduh Trump mempertaruhkan rahasia negara dengan membawa serta ribuan dokumen sensitif bersamanya setelah ia meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2021 dan menyimpan itu semua secara sembrono di kediamannya di Mar-a-Lago, Florida, dan klub golfnya di New Jersey. Selain kasus dokumen rahasia, Trump juga didakwa di New York dengan tuduhan memalsukan catatan bisnisnya untuk menutupi transaksi uang tutup mulut kepada seorang bintang film porno pada masa kampanye pilpres AS 2016. Ia juga mengaku tidak bersalah dalam kasus itu.
Trump membantah telah melakukan kesalahan dan menyebut penyelidikan-penyelidikan itu bermotif politik.
Cannon menjadwalkan persidangan pada tanggal 14 Juli mendatang untuk membahas cara untuk menangani dokumen rahasia negara dalam kasus tersebut. Pakar hukum mengatakan, kerumitan penggunaan dokumen rahasia negara sebagai barang bukti dalam kasus itu kemungkinan akan memperlama persidangan Trump. (VOA)