Atap Gimnasium Sekolah Runtuh di China, 11 Orang Tewas
pada tanggal
24 Juli 2023
BEIJING, LELEMUKU.CO - Sebelas orang tewas setelah atap gimnasium sekolah runtuh di Qiqihar, Provinsi Heilongjiang, China timur laut, lapor media pemerintah pada Senin (24/7).
Runtuhnya atap itu disebabkan oleh para pekerja konstruksi yang secara ilegal menempatkan perlit - sejenis kaca vulkanik - di atap gedung, kata kantor berita negara Xinhua.
Hujan deras yang mengguyur lokasi tersebut menyebabkan perlit mengembang dan bertambah berat, menyebabkan atap runtuh, tambahnya.
Rekaman yang ditayangkan oleh stasiun TV milik negara CCTV menunjukkan atap - yang terbuat dari lempengan beton, menurut media pemerintah - runtuh secara keseluruhan.
Petugas penyelamat menerobos bongkahan besar beton dan logam bengkok untuk menyelamatkan korban, rekaman itu menunjukkan. Seorang pekerja tampak menggunakan bor pneumatik.
"Sebanyak 11 orang tewas dalam kecelakaan itu," kata penyiar saluran TV CCTV.
Investigasi mendalam atas kecelakaan itu sedang berlangsung, kata media pemerintah. Pihak-pihak yang bertanggung jawab ditahan polisi.
Gimnaisum di Sekolah Menengah No. 34 ambruk tepat sebelum pukul 15.00 waktu setempat pada Minggu (23/7), kata Xinhua.
Sembilan belas orang berada di gym ketika kecelakaan itu terjadi, kata surat kabar lokal Heilongjiang Daily. Empat lolos dan empat lainnya selamat setelah dievakuasi dari reruntuhan.
Operasi pencarian dan penyelamatan, yang melibatkan hampir 160 petugas pemadam kebakaran dan 39 truk pemadam kebakaran, kini telah selesai, kata CCTV.
Kecelakaan industri sering terjadi di China karena standar keselamatan yang lemah dan penegakan hukum yang buruk.
Bulan lalu, sebuah ledakan di sebuah restoran barbeque di China barat laut menewaskan 31 orang dan mendorong janji resmi kampanye nasional untuk mempromosikan keselamatan di tempat kerja.
Pada April, kebakaran rumah sakit di Beijing menewaskan 29 orang dan memaksa korban selamat yang putus asa untuk melompat keluar jendela untuk melarikan diri.
Dan salah satu kecelakaan terburuk terjadi pada 2015 di Tianjin, di mana ledakan dahsyat di gudang bahan kimia menewaskan sedikitnya 165 orang.(VOA)