Emmanuel Macron Kunjungi Papua Nugini, Tandatangani 2 Perjanjian Pembangunan dan Perubahan Iklim

PORT MORESBY, LELEMUKU.COM - Presiden Prancis, Emmanuel Macron, melakukan kunjungan kenegaraan yang bersejarah ke Papua Nugini dan menandatangani dua perjanjian penting dengan Pemerintah Papua Nugini pada Sabtu 28 Juli 2023. 

Kunjungan ini menandai langkah konkret dan kolaboratif dalam upaya mengatasi isu perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut.

Perjanjian pertama melibatkan Uni Eropa (UE), European Investment Bank (EIB), Agence Française de Développement (AFD), Expertise France (EF), dan mitra lainnya dalam memberikan dukungan kepada Papua Nugini untuk implementasi Program Hutan, Perubahan Iklim, dan Keanekaragaman Hayati serta Investasi Hijau dalam kerangka Strategi Gerbang Global. 

Melalui perjanjian ini, Papua Nugini akan mendapatkan dukungan finansial dan teknis yang penting dalam upaya mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan dan bertransisi ke ekonomi hijau yang ramah lingkungan dan netral karbon. 

Program ini juga bertujuan untuk menciptakan model pembangunan yang memperhatikan isu perubahan iklim, perlindungan lingkungan, dan keanekaragaman hayati, serta memastikan pertumbuhan ekonomi hijau yang inklusif dan responsif terhadap kesetaraan gender.

Dalam perjanjian kedua, Duta Besar UE untuk Papua Nugini, Jacques Fradin, menandatangani kontrak senilai 33,5 juta euro (133 juta kina Papua Nugini) dengan Expertise France, yang merupakan lembaga kerjasama teknis internasional Pemerintah Prancis dan bagian dari kelompok AFD. 

Dana dari UE ini akan digunakan untuk mendukung implementasi komponen nasional dari Program Hutan, Perubahan Iklim, dan Keanekaragaman Hayati UE di Papua Nugini. Melalui program ini, Papua Nugini berusaha untuk mencapai tujuan ambisius dalam pengelolaan sumber daya alamnya dan beralih ke ekonomi hijau yang lebih berkelanjutan. 

Program ini juga akan mendukung penerapan model pembangunan yang mempertimbangkan isu-isu lingkungan dan keanekaragaman hayati serta mempromosikan pertumbuhan ekonomi hijau yang inklusif dan ramah terhadap kesetaraan gender.

Selain itu, Duta Besar Jacques Fradin juga menandatangani Deklarasi Niat tentang rehabilitasi berkelanjutan infrastruktur pelabuhan bersama dengan UE, AFD, EIB, Departemen Urusan Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT), dan Perusahaan Pelabuhan Papua Nugini. 

Melalui deklarasi ini, para mitra bersatu untuk mendukung dan memperkuat Perusahaan Pelabuhan Papua Nugini sebagai perusahaan publik yang modern, andal, aman, dan berkelanjutan. Langkah ini juga bertujuan untuk meningkatkan penyediaan layanan publik yang sangat diperlukan bagi penduduk Papua Nugini di seluruh negeri melalui rehabilitasi berkelanjutan infrastruktur pelabuhan.

Para mitra pembangunan ini menekankan pentingnya kerjasama dan kesatuan antara UE, EIB, AFD, Pemerintah Papua Nugini, dan mitra lainnya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. Kerjasama ini juga merupakan contoh nyata bagaimana kolaborasi dalam Inisiatif Tim Eropa "Hutan Kita, Masa Depan Kita" akan memberikan manfaat besar bagi Papua Nugini dan seluruh dunia.

Dengan dukungan dari UE dan mitra pembangunan lainnya, pemerintah Papua Nugini berada di jalur yang tepat untuk mengatasi isu perubahan iklim dan melanjutkan pembangunan berkelanjutan bagi kesejahteraan rakyatnya. 

Perjanjian dan dukungan ini akan membantu Papua Nugini dalam menerapkan langkah-langkah nyata untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan memastikan keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan di wilayah tersebut. Semoga inisiatif ini menjadi contoh bagi negara-negara lain untuk bekerja bersama dalam menghadapi tantangan global yang sama. (EMTV)