Inggris, Australia dan Kanada Minta Israel Batalkan Keputusan Pemukiman Baru di Tepi Barat
pada tanggal
01 Juli 2023
YERUSALEM, LELEMUKU.COM - Inggris, Australia, dan Kanada meminta pemerintah Israel membatalkan keputusan yang menyetujui pemukiman baru di wilayah pendudukan Tepi Barat. Mereka sangat prihatin dengan siklus kekerasan yang sedang berlangsung.
"Perluasan pemukiman yang terus berlanjut merupakan hambatan bagi perdamaian dan berdampak negatif terhadap upaya untuk mencapai solusi dua negara yang dirundingkan," kata menteri luar negeri Inggris, Australia dan Kanada dalam pernyataan bersama, Jumat, 30 Juni 2023.
Pekan ini, Israel menyetujui lebih dari 5.700 unit rumah baru di Tepi Barat. Sedangkan awal bulan ini , Tel Aviv melembagakan perubahan pada proses persetujuan pemukiman yang memfasilitasi persetujuan pembangunan yang lebih cepat.
Kekerasan telah melonjak di Tepi Barat. Bentrokan mematikan di Jenin, penembakan fatal oleh warga Palestina di dekat pemukiman Yahudi, serangan terhadap desa-desa Palestina oleh pemukim yang mengamuk, dan penggunaan kekuatan udara Israel yang jarang terjadi terhadap militan kini bermunculan.
Kepala hak asasi manusia PBB Volker Turk, seperti dikutip Reuters, pada pekan lalu mengatakan di Jenewa bahwa situasi di Tepi Barat "berisiko lepas kendali". Dia mendesak Israel untuk mematuhi hukum internasional.
Sebagian besar negara menganggap permukiman Yahudi yang dibangun di atas tanah yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah 1967, berstatus ilegal. Ekspansi mereka selama beberapa dekade menjadi salah satu masalah yang paling diperdebatkan antara Israel, komunitas internasional, dan Palestina.
Harian Yedioth Ahronoth melaporkan setidaknya tujuh pos baru dibangun di Tepi Barat sejak Kamis, 22 Juni 2023.
Konstruksi baru mengikuti pengumuman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Rabu, 21 Juni 2023, soal rencana 1.000 rumah baru di pemukiman Eli sebagai tanggapan atas serangan senjata Palestina di daerah tersebut. Peristiwa itu dilaporkan sehari sebelumnya dan menewaskan empat orang Israel.
Menurut lembaga pengawas Israel Peace Now, Eli dibangun pada 1984. Sekitar 4.600 pemukim tinggal di sana. Warga Palestina di daerah itu mengatakan bahwa mereka diusir dari tanah mereka untuk memungkinkan perluasan pemukiman selama bertahun-tahun. (Tempo)