Jokowi Sebut ASEAN Tak Boleh Menjadi Ajang Persaingan
pada tanggal
14 Juli 2023
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Presiden RI Joko Widodo menekankan komitmen untuk memperkuat persatuan dan soliditas ASEAN, dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik, yang dibayangi oleh ketegangan geopolitik negara-negara besar.
Baca Juga
“ASEAN tidak boleh menjadi ajang persaingan,” kata Jokowi dalam pidatonya di Hotel Shangri-La.
Selama satu pekan pertemuan, para menteri luar negeri ASEAN berunding dan mencoba memformulasikan langkah-langkah efektif dalam menghadapi tantangan global dan ancamannya. Blok mendorong negara-negara pemilik senjata nuklir untuk menandatangani traktat zona kawasan Asia Tenggara tanpa senjata nuklir atau SEANWFZ.
Sejauh ini belum ada negara pemilik senjata nuklir yang menunjukkan niatnya untuk meneken traktat tersebut. Namun negara termasuk Amerika Serikat, Cina, Rusia, dan Inggris akan ikut hadir dalam rapat menteri luar negeri Asia Timur pada hari ini. Korea Utara diwakili oleh duta besar.
ASEAN dan Cina pada Kamis, telah meneken panduan untuk mempercepat dialog dokumen Tata Perilaku Laut Cina Selatan, wilayah perairan yang disengketakan Beijing dan biasa mengusik negara-negara anggota. Agenda Amerika Serikat dalam forum regional dan pertemuan Asia Timur di antaranya untuk menekan tindakan sewenang-wenang Cina hingga denuklirisasi Korea Utara.
Diplomat Senior Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada gilirannya bertemu di Jakarta pada Kamis malam, untuk mengatasi perselisihan kedua negara adikuasa itu. Keduanya membahas penjajakan pemulihan kebijakan bilateral, hingga sejumlah isu seperti Taiwan dan dugaan peretasan terhadap dokumen pemerintah Washington.
Jokowi dalam pernyataannya di depan para menteri luar negeri ASEAN dan negara-negara mitra – termasuk Rusia, yang dikecam atas invasi ke Ukraina, dan AS - menegaskan Indonesia sebagai ketua ASEAN ingin meningkatkan kontribusi bagi Indo-Pasifik dan global. Ia menekankan perlunya kerja sama dengan semua pihak.
“Saya mengajak kita semuanya, marilah kita menjadi pemenang yang terhormat. Menang tanpa ngasorake,” kata Jokowi di pertemuan yang juga dihantui krisis Myanmar, yang menjadi duri dalam daging ASEAN.
Menolak Jadi Medan Tempur
Uni Eropa juga turut hadir dalam rangkaian rapat menteri Luar Negeri ASEAN. Dua blok yang punya sejumlah sengketa seperti dalam nikel dan kebijakan deforestasi, mencoba mengintip peluang persamaan saat dua perwakilan tingginya bertemu di Jakarta kemarin.
Saat membuka pertemuan Asia Timur pada Jumat, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan Indo-Pasifik tidak boleh menjadi medan pertempuran lainnya. "Wilayah kami harus tetap stabil, dan kami berniat untuk tetap seperti itu," katanya.
Kepala Departemen Hubungan Internasional dari Centre for Strategic and International Studies atau CSIS Lina Alexandra mengatakan ASEAN masih perlu mengalamatkan secara langsung kepada mitra wicara soal masalah-masalah Indo-Pasifik tersebut. “Kita perlu kembali ke core kita, merevitalisasi forum Asia Timur ini sebab banyak inisiatif unilateral,” katanya. (Daniel Fajri|Tempo)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.