Pemerintah Belanda Terancam Pecah Gara-gara Pembatasan Imigran
pada tanggal
07 Juli 2023
AMSTERDAM, LELEMUKU. COM - Stabilitas koalisi pemerintah Belanda diragukan setelah partai-partainya gagal menyepakati langkah-langkah untuk mengekang persoalan imigran. Pembicaraan soal krisis ini diperkirakan berlangsung hingga akhir pekan.
Dorongan partai VVD yang konservatif dan partainya Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, ingin membatasi aliran pencari suaka ke Belanda. Hal ini kemudian mendorong terpecahnya koalisi pemerintah yang terdiri dari empat partai. Dua partai junior menolak mendukung proposal sehingga mempersulit keluarga pengungsi untuk bersatu kembali. Pembicaraan antara mitra koalisi berlangsung hingga pukul 1.45 pagi pada Jumat, 7 Juli 2023.
"Kami sedang dalam proses, di kabinet, untuk mencapai kesepakatan tentang migrasi. Itu adalah proses langkah demi langkah dan malam ini ada sebuah langkah," kata Rutte kepada wartawan di Belanda.
Media di Belanda melaporkan Rutte rela membiarkan pemerintah jatuh jika kesepakatan tidak tercapai.
Pengajuan permohonan suaka di Belanda melonjak sepertiga pada tahun lalu menjadi lebih dari 46 ribu. Diperkirakan kenaikan itu akan meningkat menjadi lebih dari 70 ribu pada tahun ini atau melampaui rekor tertinggi sebelumnya pada 2015.
Ini sekali lagi akan membebani fasilitas suaka negara. Pada tahun lalu selama beberapa bulan ratusan pengungsi terpaksa tidur di tempat yang sulit, dengan sedikit atau tanpa akses ke air minum, fasilitas sanitasi, atau perawatan kesehatan.
Rutte pada tahun lalu mengatakan dia merasa "malu" dengan masalah tersebut setelah kelompok kemanusiaan Medecins sans Frontieres mengirim tim ke Belanda untuk pertama kalinya. Grup itu membantu kebutuhan medis para migran di pusat pemrosesan permintaan suaka.
Perdana Menteri Rutte berjanji akan memperbaiki kondisi fasilitas tersebut, terutama dengan mengurangi jumlah pengungsi yang mencapai Belanda. Namun dia gagal mendapatkan dukungan dari mitra koalisi yang merasa kebijakannya terlalu jauh.
Ketegangan memuncak minggu ini. Rutte menuntut dukungan proposal untuk membatasi masuknya anak-anak pengungsi perang yang sudah berada di Belanda dan membuat keluarga menunggu setidaknya dua tahun sebelum mereka dapat bersatu. (Tempo)