-->

Polisi Inggris Perluas Wewenang Aparat Keamanan untuk Tangani Demonstrasi


LONDON, LELEMUKU.COM - Kepolisian Inggris hari Minggu (2/7) memperbarui dan memperluas wewenang aparat keamanan, termasuk langkah-langkah menarget aktivis yang melangsungkan demonstrasi yang menyebabkan gangguan lalu lintas atau menghentikan pekerjaan konstruksi bangunan, terutama infrastruktur, berskala besar.

Pihak berwenang telah berulangkali mengutuk kelompok-kelompok demonstran lingkungan hidup, termasuk “Just Stop Oil” dan “Extinction Rebellion” yang berusaha meningkatkan kesadaran publik tentang urgensi perubahan iklim dengan melakukan sejumlah demonstrasi besar di jalan, bahkan di jalan-jalan raya tersibuk. Aksi demonstrasi mereka dalam beberapa tahun terakhir ini sering menimbulkan gangguan serius bagi para pengemudi.

Mulai hari Minggu ini polisi akan memiliki wewenang lebih besar untuk mengatasi demonstrasi yang statis.

Sejumlah kritikus menilai aturan baru itu merupakan ancaman terhadap hak untuk menyampaikan protes. Tetapi para pejabat Inggris mengatakan langkah itu untuk menghentikan “gangguan dari kelompok minoritas yang egois.”

Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman mengatakan “masyarakat sudah muak dengan gangguan para pengunjukrasa yang egois terhadap kehidupan mereka. Kekacauan yang terjadi di jalan-jalan telah menjadi skandal.”

Lakukan “Tunneling” dan “Locking” Bisa Dihukum Penjara

Pihak berwenang di Inggris mengatakan beradasarkan UU Ketertiban Umum yang baru itu, pengunjukrasa yang dinilai bersalah melakukan “tunneling” atau menggali terowongan bawah tanah untuk menghalangi pembangunan infrastruktur baru, dapat dijatuhi hukuman tiga tahun penjara. Siapa pun yang terbukti bersalah menghalangi proyek transportasi utama dapat dipenjara hingga enam bulan.

Undang-undang itu juga mengkategorikan tindakan “locking” – yaitu tindakan mengunci, merekatkan, atau menempelkan diri pada orang lain, benda atau bangunan – sebagai tindakan pidana.

Ratusan demonstran perubahan iklim ditangkap tahun lalu karena memblokir jalan dan jembatan utama. Banyak aktivis lingkungan hidup yang duduk di tengah jalan, atau menempelkan diri di pinggir jalan, untuk mempersulit gerak polisi.

Pembangkangan sipil merupakan salah satu gelombang aksi langsung di mana para aktivis menempelkan diri mereka pada lukisan-lukisan di museum terkenal, atau melemparkan semangkuk sup ke karya-karya seni untuk menarik perhatian media atas perjuangan mereka.

Polisi mengatakan upaya menangani aksi-aksi demonstrasi itu telah menelan anggaran sangat besar, dan mengalihkan ribuan petugas dari pekerjaan penting lain, seperti mengatasi atau mencegah terjadinya kejahatan. (VOA)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel



Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Lelemuku.com selain "" di Grup Telegram Lelemuku.com. Klik link https://t.me/lelemukucom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.

Lelemuku.com - Cerdaskan Anak Negeri


Iklan Bawah Artikel